SERANG – Pembangunan baik infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di
Provinsi Banten belum merata. Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah
tokoh pendiri Provinsi Banten dalam acara silaturahmi dan saresehan di
Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (3/5).
“Maksud dari tokoh sepuh pendiri Provinsi Banten menanyakan, kenapa
dari dulu begini saja, kenapa masih belum ada perubahan,” ujar ketua
pelaksana silaturahmi dan saresehan tokoh pendiri Provinsi Banten Aeng
Haerudin, Rabu (3/5).
Menurut Aeng acara yang sudah direncanakan sejak sebelum Pilkada
Gubernur Banten tahun 2017 yang lalu ini bertujuan untuk kembali
memperat silaturahmi antara para tokoh muda, tokoh sepuh, masyarakat dan
pemerintah daerah. Selain itu, untuk membahas gagasan-gagasan
pembangunan Provinsi Banten untuk diserahkan pada pemerintah.
“Yah seperti yang diucapkan oleh pak Taufiequrachman Ruki dan tokoh
senior yang lain soal itu (ketimpangan pembangunan kebutuhan dasar),
kita bicarakan gagasannya, kalau diterima dan dijalankan pemerintah
syukur, kalau tidak pun yah tidak menjadi masalah,” ujar Aeng.
Acara yang mengambil tema ‘Refleksi 17 Tahun Provinsi Banten, Antara
Cita-cita dan Realita’ ini dihadiri Penjabat Gubernur Banten Nata Irawan
beserta sejumlah tokoh pendiri Provinsi Banten, seperti Irsyad Juweli,
Tb Farich Nahril, Tihami, Taufiqurahman Ruki, serta beberapa kepala
daerah dan mantan kepala daerah di kabupaten dan kota di banten.
Dalam sambutannya, Pejabat Gubernur Banten Nata Irawan menyampaikan
harapan Provinsi Banten kedepan harus dapat lebih maju lagi. Dengan
pemimpin baru, kedepan pembangunan Banten bisa mengalami perubahan yang
cukup baik, agar segala masalah mendasar masyarakat dapat teratasi
dengan baik.
“Mudah-mudahan pertemuan ini dapat menyatukan gagasan dari para tokoh
dan berbagai element masyarakata banten untuk memecahkan permasalahan
dan membangun banten kedepan sesuai yang dicita-citakan,” kata Nata.
Nata menjelaskan, ada beberapa isu penting yang berkembang dibanten
beberapa tahun terakhir, diantaranya kesenjaangan antar wilayah, daya
saing daerah, kemiskinan dan pengangguran dan tata kelola pemerintahan.
Isu-isu tersebut, kata Nata hanya dapat diselesaikan dengan peningkatan
akses dan mutu pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur wilayah, energi dan air baku, pembangunan pertanian dan
pengembangan ekonomi lokal, perlindungan dan rehabilitasi social,
pemanfaatan sumber daya kelautan.
“Yang terpenting tentu perluasa lapangan kerja dan kesempatan
berusaha. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan
penatausahaan keuangan daerah,” jelasnya.
Nata berharap, melalui sarasehan dan silaturrahmi ini, dirumuskan berbagai masukan untuk mempercepat pencapaian indicator makro pembangunan banten kedepan.
Nata berharap, melalui sarasehan dan silaturrahmi ini, dirumuskan berbagai masukan untuk mempercepat pencapaian indicator makro pembangunan banten kedepan.
“Perlu saya garisbawahi, pembangunan banten kedepan ditentukan oleh masyrakat banten itu sendiri,” ucap Nata.
Salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten Irsyad Juweli mengatakan,
dengan potensi yang cukup besar, dirinya optimis Provinsi Banten akan
jauh lebih maju.
“Mudah-mudahanan gubernur dan wakil gubernur yang baru dapat menjalankan amanah dengan baik. Kita masih memiliki cita-cita yang tinggi, tapi realitas belum bisa wujudkan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, mantan Sekretaris Bakor Pembentukan Provinsi Banten Fahri Nahril menyampaikan harapan bahwa pembangunan di Banten dapat berjalan dengan baik. “Kami hanya mengantarkan Banten menjadi Provinsi, sesudah itu kami ikhlaskan untuk diserahkan kepada peraturan perundang-undangan, tinggal kita kawal bersama-sama demi kepentingan rakyat,” ujarnya.
“Mudah-mudahanan gubernur dan wakil gubernur yang baru dapat menjalankan amanah dengan baik. Kita masih memiliki cita-cita yang tinggi, tapi realitas belum bisa wujudkan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, mantan Sekretaris Bakor Pembentukan Provinsi Banten Fahri Nahril menyampaikan harapan bahwa pembangunan di Banten dapat berjalan dengan baik. “Kami hanya mengantarkan Banten menjadi Provinsi, sesudah itu kami ikhlaskan untuk diserahkan kepada peraturan perundang-undangan, tinggal kita kawal bersama-sama demi kepentingan rakyat,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment