SERANG, (KB).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang
mengajak semua kalangan (stakeholder) untuk membantu pembangunan rumah
tidak layak huni (rutilahu) yang jumlahnya mencapai 12.700 dan tersebar
di 29 kecamatan. Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, jumlah
rutilahu di Kabupaten Serang mencapai 12.700 rumah. Namun, menurut dia,
jika jumlah tersebut dipukul rata dan dikerjakan secara bersama-sama
oleh berbagai pihak, maka akan dapat terselesaikan.
“Kalau kami pukul rata Rp 20 juta saja, kalau dari BJB ini bantuannya
Rp 25 juta per unit, karena ada toilet di sana. Tetapi, ini variasi
juga ada anggaran yang dari Kementerian PUPR itu 15 juta, jadi
bervariasi,” katanya dalam konferensi pers peresmesian rutilahu yang
didanai Baznas dan iuran Korpri dan peletakan fondasi pembangunan
rutilahu yang didanai Bank BJB di Desa Batu Kuwung, Kecamatan
Padarincang, Senin (17/7/2017).
Dengan jumlah yang cukup fantastis 12.700 rumah, ujar dia, untuk
penyelesaiannya sekarang ini baru mencapai 1.200 rumah. Rinciannya, yang
berasal dari iuran anggota Korpri Kabupaten Serang sebanyak 33 rumah,
dana Baznas Kabupaten Serang 70 rumah, dana CSR 98 rumah, Kementerian
Sosial 11 rumah, bantuan dari Kementerian PUPR 550 rumah, Dana Alokasi
Khusus (DAK) 36 rumah, APBD Provinsi Banten 120 rumah, APBD Kabupaten
Serang di Dinas Sosial 80 rumah, serta APBD Kabupaten Serang di Dinas
Tata Bangunan dan Kawasan Perumahan dan Permukiman 200 rumah.
Menurut dia, jika bisa menggalang semua pihak, target tinggi yang
dicanangkan akan bisa tercapai. “Targetnya memang kami tinggi, per tahun
itu bisa selesai 2.000 rumah. Jadi, di 4 tahun ini kami bisa selesai
8.000 rumah. Tapi, ini tercapai atau tidaknya bergantung dari semua
kalangan,” ucapnya.
Sebab, tutur dia, jika hanya mengandalkan APBD, hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sebab, APBD tidak bisa mem-floating anggaran yang cukup besar hanya untuk rutilahu, dikarenakan anggaran tersebut masih harus terbagi untuk kebutuhan infrastruktur jalan. “Yang ini (jalan) juga masyarakat Kabupaten Serang memintanya dengan cukup keras, karena jalan juga merupakan jantung kehidupan mereka setiap hari kegiatan mereka untuk perekonomian, bekerja, sekolah dan sangat terganggu,” katanya.
Sebab, tutur dia, jika hanya mengandalkan APBD, hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sebab, APBD tidak bisa mem-floating anggaran yang cukup besar hanya untuk rutilahu, dikarenakan anggaran tersebut masih harus terbagi untuk kebutuhan infrastruktur jalan. “Yang ini (jalan) juga masyarakat Kabupaten Serang memintanya dengan cukup keras, karena jalan juga merupakan jantung kehidupan mereka setiap hari kegiatan mereka untuk perekonomian, bekerja, sekolah dan sangat terganggu,” katanya.
Oleh karena itu, ujar dia, dengan adanya anggaran yang terbatas, ia
berharap, banyak dari para stakeholder yang ada, baik Bank BJB maupun
sumber CSR lain dari kalangan industri yang jumlahnya mencapai 500
industri. “Nah, ini bisa kami maksimalkan. Kemudian, perolehan dari
Baznas juga, makanya saya menyampaikan kepada masyarakat Kabupaten
Serang yang mampu dan sudah berkewajiban mengeluarkan zakat mal nya itu
mohon disalurkan kepada Baznas Kabupaten Serang. Jadi, di periode saya
ini belum selesai target 2.000 dan ini pun target optimisnya, tapi
realisasinya berapa yang penting kami maksimalkan upaya kami,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya beraharap, bantuan dari provinsi
untuk ke depan bisa lebih meningkat lagi dalam hal penyelesaian rutilahu
tersebut. “Anggaran di provinsi kan cukup besar, sehingga saya berharap
banyak pada provinsi di 2017 ini bisa 500 rutilahu dikucurkan ke
Kabupaten Serang,” tuturnya. Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Jabar
Banten (BJB), Nia Kania mengatakan, untuk bantuan penyelesaian rutilahu
melalui CSR-nya kali ini telah dikucurkan Rp 2,4 miliar. Nominal
tersebut diperuntukkan bagi 98 rumah, yang jika dirinci per rumah
mendapat jatah Rp 25 juta. “Ini merupakan bantuan CSR yang dialokasikan
untuk Pemkab Serang,” katanya.
0 comments:
Post a Comment