Lebak-Malang menimpa seorang anak berusia 11 tahun, Mulyadi merupakan anak
pasangan keluarga Adang dan Rohayati penduduk kampung Lebak limus, Desa
Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
Mulyadi menderita sakit
sejak usia 45 hari begitu memprihatinkan, betapa tidak seluruh tubuhnya
melepuh seperti luka bakar dari ujung kaki hingga kepala, nampak hanya
sedikit wajahnya terlihat mulus.
Menurut Rohayati, anaknya itu sudah beberpa kali dibawa ke Puskesmas
dan Rumah Sakit namun penyakit yang di deritanya tidak kunjung sembuh.
“Sangat di sayangkan pihak
Rumah Sakit tidak melakukan perawatan, hanya melakukan pemeriksaan dan
pengobatan biasa,” kata Rohayati.
Rohayati menuturkan,
awalnya pada saat usia 45 hari di leher anaknya terdapat bintik-bintik
merah yang semula di kira itu hanya penyakit biasa. Ternyata tidak
pernah sembuh, hingga saat ini, berbagai pengobatan baik tradisional
hingga pengobatan kedokteran kerap kali dilakukan untuk kesembuhan anak.
“Saya sudah berobat kemana-mana namun tidak pernah sembuh, bahkan
saat ini tidak bisa berjalan, mau bagaimana lagi, saya hanya pasrah,”
ujar Rohayati.
Ditambahkan Rohayati,
bahkan dari Dinas Sosial Kabupaten Lebak sudah mengetahui dan beberapa
kali datang untuk melihat kondisi anaknya. Namun hingga saat ini tidak
pernah ada tindak lanjutnya.
“Apapun masalahnya ini adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan,” imbuhnya.
Pengamat dan pemerhati
Sosial Kabupaten Lebak, Irfan Hilmi mengaku prihatin atas musibah yang
menimpa Mulyadi. Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dan Provinsi
Banten harus segera mengambil langkah kongkrit untuk kesembuhan Mulyadi,
mengingat dirinya juga ingin bersekolah, bermain seperti anak-anak yang
lain seusianya.
“Bupati Lebak harus segera
turun tangan mengatasi penyakit yang di derita Mulyadi, ini anak bangsa
yang harus di selamatkan,” ungkap Irfan.
Irfan juga mengharapkan ada kemurahan hati dari para pihak untuk
turut andil demi kesembuhan Mulyadi tersebut. “Saya berharap ada pihak
lain yang bisa membantu untuk kesembuhan Mulyadi,” harap Irfan
0 comments:
Post a Comment