TANGERANG – Pukuhan anak
di Kabupaten Tangerang menderita gizi buruk. Pemkab Tangerang pun
langsung menanggapi adanya 25 anak di salah satu Kecamatan yakni,
Kronjo, Kabupaten Tangerang, yang terkena gizi buruk.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar
menyebutkan, anak anak dengan usia empat sampai 14 tahun di wilayah
tersebut bukan mengidap gizi buruk, namun masuk dalam kategori kurang
gizi.
“Ini masuknya kurang gizi, bukan gizi buruk,” katanya, Minggu (28/1/2018).
Dalam hal ini, kurang gizi dan gizi buruk
memiliki artian yang berbeda. Kurang gizi ditandai dengan badan yang
kurus, karena berat badannya kurang untuk anak seusianya. Sementara itu,
anak bergizi buruk lebih mudah terlihat, karena gizi buruk ini sangat
memengaruhi fisiknya.
Gizi buruk dibagi menjadi dua jenis, yaitu
marasmus, dan kwasiorkor. Penderita marasmus ini ditandai dengan tubuh
yang sangat kurus, sehingga tulang-tulangnya sangat menonjol. Ibaratnya,
hanya tinggal tulang berbalut kulit saja. Sedangkan penderita
kwasiorkor, memiliki perut yang buncit dan kaki yang membengkak.
Biasanya, hal ini disebabkan karena anak kekurangan protein.
Dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten
Tangerang, melalui Kepala Dinas Kesehatan, Desi Riana mengatakan,
fenomena kurang gizi di Kabupaten Tangerang, tak sama dengan apa yang
terjadi di wilayah Papua.
“Kalau dilihat ini, kasusnya tidak sama.
Saat ini, kami pun sudah berupaya dengan pemberian nutrisi pada
anak-anak tersebut. Sejauh ini, kita golongkan dalam kurang gizi,
nantinya setelah kita berikan nutrisi, pada bulan Februari akan kita cek
berat badannya,” ungkapnya dilansir viva.co.id.
Anak-anak yang menderita kekurangan gizi
tersebut, lantaran pada saat hamil nutrisi sang ibu tak tercukupi. Pada
saat lahir pun, si anak juga tak mendapatkan nutrisi yang baik. Hal itu,
karena faktor ekonomi yang melilit warga setempat.
“Memang ini sering terjadi di wilayah
pesisir yang susah akan ekonomi, lantaran pekerjaan orangtua mereka ini
serabutan, hingga selain nutrisi kurang mereka juga tak mengenyam
pendidikan. Tetapi, saat ini, akan kita lakukan tindakan dan
koordinasi,” kata Desi. (
0 comments:
Post a Comment