![]() |
| ILTRASI |
SERANG-berdasarkan data Badan Nasional Narkotika (BNN), angka pengguna
penyalahgunaan narkoba meningkat. Selama dua tahun sejak 2015 sampai
2017, kenaikan jumlah pengguna narkoba mencapai 14.751 orang.
Penyuluh Narkoba BNN Banten Mita Maharani mengungkapkan, tahun 2015,
pengguna narkoba di provinsi yang memiliki delapan kabupaten kota ini
sebanyak 155.693 orang atau 1,74 persen dari jumlah penduduk. “Sedangkan
tahun 2017 naik menjadi 170.444 orang atau 1,83 persen,” ujar Mita di
sela-sela sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba yang
diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota
Serang, Selasa (30/1).
Ia menguraikan, jumlah pengguna itu berkisar antara usia 10-59 tahun.
Dengan begitu, penyalahgunaan narkoba sudah dilakukan pelajar hingga
pekerja. Untuk saat ini, jenis narkoba yang disalahgunakan itu adalah
sabu, ekstasi, dan ganja. Namun, narkoba- narkoba jenis baru juga sudah
ditemukan di Banten, seperti di Tangerang dan Kabupaten Lebak.
Mita mengatakan, meningkatnya jumlah penyalahguna narkoba di Banten
dikarenakan provinsi yang berdiri pada 2000 lalu memiliki banyak pulau
kecil dan dekat dengan pelabuhan. “Pengedar gak mungkin masuk lewat
Pelabuhan Merak dan Bandara Soekarno-Hatta, jadi mereka manfaatkan
pulau-pulau kecil,” terangnya.
Selain itu, posisi Banten yang berbatasan dengan Pelabuhan Ratu,
Sukabumi, Jabar, juga menjadikannya daerah rawan peredaran narkoba.
Tahun 2016 lalu ditemukan ada upaya peredaran narkoba di perbatasan
Pelabuhan Ratu.
Kata dia, BNN berharap masyarakat juga ikut ambil bagian melakukan
pencegahan dan penyuluhan narkoba. Apalagi, area Banten luas sementara
anggaran yang dimiliki BNN terbatas. “Kami sangat berharap adanya peran
dari masyarakat dan kami siap melakukan pendampingan,” ujar Mita.
Wakil Walikota Serang Sulhi mengatakan, upaya pencegahan terus
dilakukan Pemkot melalui Kesbangpol. Apalagi, Kota Serang termasuk
daerah yang rawan peredaran narkoba karena posisinya yang dekat dengan
ibukota negara dan merupakan jalur lintas Jawa-Sumatera. “Kami terus
berupaya agar kasus narkoba semakin lama semakin turun. Makanya kami
sepakat dengan hukuman mati bagi pengedar narkoba,” tandasnya.
Meluasnya peredaran narkoba dari kota besar ke kota-kota kecil memang
harus diputus. Untuk itu, Pemkot gencar melakukan penyuluhan dan
gerakan antinarkoba.
Selain narkoba, makanan yang mengandung narkoba juga harus
diwaspadai. “Sekarang kan ada juga narkoba yang diselundupkan melalui
makanan. Makanya harus dicek benar-benar,” tutur Sulhi.
Plt Kepala Kesbangpol Kota Serang R Noer Iman Wibisana mengatakan,
saat ini narkoba menyasar anak-anak melalui makanan. Untuk itu, peran
orangtua dan keluarga dibutuhkan agar para generasi muda itu tidak
tercandu narkoba.
Sebagai upaya pencegahan, ia mengatakan, Kesbangpol terus melakukan
sosialisasi ke aparat hingga ke tokoh masyarakat. Bahkan, untuk mencegah
adanya ASN Pemkot Serang yang terkena narkoba, Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Serang akan melakukan
pengecekan kepada para ASN. “Kalau terbukti pemakai, tentu akan
dikenakan sanksi berat. Bahkan sampai pemberhentian,” tegas pria yang
juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur
BKPSDM Kota Serang ini.







0 comments:
Post a Comment