BENCANA tsunami yang melanda pesisir Selat Sunda dan
telah memporak porandakan ratusan rumah di kawasan Banten dan Lampung,
membuat ribuan warga yang selamat kini harus hidup seadanya di tempat
pengungsian. Mereka kehilangan anggota keluarga, kehilangan tempat
tinggal dan kehilangan mata pencarian.
Ribuan pengungsi itu kini membutuhkan uluran tangan, membutuhkan
bantuan sandang dan pangan. Terutama warga yang berada di wilayah
terisolir, seperti di Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi, Lampung. Seperti
diketahui, tsunami di dua provinsi Lampung dan Banten telah merenggut
430 jiwa, 153 orang hilang dan 1.495 luka-luka. Tsunami juga menerjang
600 lebih bangunan, sebagian besar rata dengan tanah.
Pasca bencana, langkah cepat rehabilitasi yang dilakukan bukan hanya
rehabilitasi infrastruktur. Penanganan mendesak yang mesti
diprioritaskan adalah kondisi fisik dan mental warga yang selamat dari
bencana. Dalam situasi bencana, kesehatan warga terutama di pengungsian,
sangat rentan terjangkit penyakit dan berpotensi munculnya wabah
penyakit tertentu.
Bencana alam selalu berimplikasi pada gangguan kesehatan, karena
selain kondisi fisik dan mental warga menurun, juga rentan terjadi wabah
berbagai penyakit. Kondisi traumantik yang dialami warga, juga
berpengaruh buruk pada kesehatan bila pemerintah tidak cepat turun
tangan.
Ancaman berbagai penyakit mengintai warga terdampak bencana akibat
menjalani kehidupan yang tidak normal, kondisi lingkungan yang kotor
pasca bencana serta organisme penyebab epidemi. Terlebih saat ini musim
hujan, dimana potensi wabah penyakit lebih besar.
Penyakit yang harus diwaspadai antara lain demam berdarah, ispa,
diare, infeksi dan berbagai penyakit yang berpotensi menular. Hal ini
harus diantisipasi secara cepat. Karena bil;a lamban diantisipasi, akan
menimbulkan bencana baru.
Karena itu langkah jangka pendek yang diprioritaskan, yaitu
mobilisasi bantuan penanganan kesehatan. Pelayanan pemulihan kesehatan
baik asupan gizi, sanitasi, kelayakan tempat tinggal sementara,
ketersediaan air bersih, obat-obatan, pelayanan konseling pemulihan
trauma, penting dilakukan segera guna mengantisipasi penyakit pasca
bencana. *
0 comments:
Post a Comment