![]() |
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman. ( |
JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, mengatakan, siapapun
presiden dan wakil presiden yang terpilih merupakan presiden dan wakil
presiden seluruh rakyat Indonesia. Semua pihak yang berperkara terkait
perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres di MK, akan
diperlakukan secara adil dan setara.
"Siapapun presidennya nanti kan presiden kita semua. Apakah
01 yang jadi presiden atau 02 yang menjadi presiden, maka dia akan
menjadi presiden kita semua," ujar Anwar Usman di Gedung MK, Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/6).
Dalam konteks ini, kata Anwar, MK mengadili dan memutuskan PHPU
Pilpres yang diajukan Prabowo-Sandi tidak hanya sebatas untuk memastikan
siapa presiden dan wakil presiden Indonesia mendatang. Namun, menurut
dia, lebih pada eksistensi NKRI yang tetap solid dan bersatu.
"Jadi saya akan berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan bukan hanya
siapa yang akan menjadi presiden. Bukan hanya sekedar itu. Tetapi, NKRI
ini tetap (ada) dan bersatu," tandas Anwar.
Anwar menegaskan, MK akan mengadili dan memutuskan sengketa PHPU
Pilpres secara netral dan independen. Pasalnya, MK tidak bisa
dipengaruhi oleh siapapun dan tidak bisa diintervensi termasuk oleh
tekanan massa.
"Enggak akan bisa dipengaruhi oleh siapapun. Kan
saya sudah mengatakan, kami bersembilan hanya tunduk pada konstitusi dan
peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan konstitusi. Dan hanya
takut kepada Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa itu," ungkap Anwar.
Terkait perbaikan permohonan dari Prabowo-Sandi, Anwar enggan
memberikan komentar terlalu jauh. Dia hanya mengajak publik untuk
mengikuti sidang PHPU Pilpres agar mengetahui sikap MK terhadap
perbaikan tersebut.
"Itu kan sudah diregister permohonannya dan sudah dilampirkan. Ya kita nanti lihat di sidang saja," pungkas Anwar.
0 comments:
Post a Comment