![]() |
| Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital Lis Sutjiati. |
JAKARTA-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengusulkan
materi Coding untuk masuk ke kurikulum Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut
diusulkan, karena Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital setiap
tahunnya, dan juga melihat pertumbuhan ekonomi digital yang semakin
cepat dalam beberapa tahun terakhir.
"Itu masih dalam bentuk usulan yah, karena ada tantangan yang besar
dalam sistem kurikulum kita untuk mengubah kurikulum dengan pendidikan
yang banyak banget," kata Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan
Ekonomi Digital Lis Sutjiati, ditemui dalam acara Gerakan Nasional 1000
Startup Digital, di Kota Denpasar, Sabtu (7/9).
Menurut Lis, mata pelajaran coding perlu diberikan kepada para siswa
SD. Sebab saat ini sulit berkembang jika hanya mengandalkan sistem atau
cara-cara yang konvensional. "Ini salah satunya untuk saya lempar untuk
ke adik-adik yang bergabung di program 1000 startup ini," paparnya.
Lis juga menjelaskan, dari pihak Pemerintah Indonesia sudah menerima
coding masuk dalam kurikulum. Namun, tantangannya adalah cara
merealisasikannya.
"Semuanya secara ide menerima, mungkin sekarang tantangannya
bagaimana merealisasikan itu. Yaitu menunggu jawaban dari generasi kita
ini, generasi milenial ini berikan dong usulan kepada pemerintah
bagaimana bisa menyelesaikan ini. Tidak semua Pemerintah yang harus
menyelesaikan," jelasnya.
Di negara lain seperti Singapura mata pelajaran coding sudah masuk di
kurikulum tingkat TK. "Di Singapura TK sudah ada, mulai dari TK loh,
sudah diajari coding. Jadi udah ada di negeri-negeri lain," jelasnya.
Sebelum pelajaran coding ini bisa diterapkan, masih ada beberapa
tantangan yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah bagaimana
menghadirkan guru SD yang bisa mengajarkan coding di semua sekolah.
"Kalau ada kurikulum baru pertanyaan gurunya bagaimana. Makanya saya
menunggu teman-teman mengusulkan bagaimana caranya supaya coding
diterima siswa kita dari SD tanpa harus mengandalkan sistem yang
konvensional," tandasnya.







Telaat buuu
ReplyDelete2008 anak kelas 5 sd singapur sudah belajar hacking
Di kita, infrastrkturnya ga memadai
Beljr kmputer baru di smp