“Lahan yang disediakan untuk dijual ke masyarakat umum seluas 30.000
hektare dari total lahan yang dipatok untuk ibu kota,” kata Presiden
saat berbincang dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana
Merdeka, Jakarta, Selasa (3/9).
Pemerintah sudah menentukan lokasi yang akan dijadikan ibu kota
negara sebagai pengganti DKI Jakarta. Daerah yang dimaksud berada di
sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam
Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada kajian komprehensif yang dilakukan oleh Bappenas selama sekitar tiga tahun terakhir.
Presiden memastikan, harga jual lahan akan dibuat terjangkau oleh
warga. “Misalnya kita jual dua juta rupiah per meter saja harganya, kita
sudah bisa dapat 600 triliun rupiah,” ujar Jokowi.
Angka tersebut, tegas Presiden, tentu sudah dapat menutupi kebutuhan
anggaran pembangunan ibu kota baru sebesar 466 triliun rupiah. Bahkan,
apabila rencana ini terlaksana, sumber pembiayaan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) boleh jadi tidak diperlukan lagi.
Presiden meyakini, masyarakat tertarik untuk bermukim di ibu kota
baru.
“Ini ibu kota negara lho. Siapa yang tidak mau membeli tanah seharga begitu? Mungkin tiga hari (baru dibuka), sudah habis,” lanjut Presiden.
Bangunan Pertama
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menjelaskan bahwa bangunan
pertama yang akan dibangun pemerintah di ibu kota baru adalah
tempat-tempat ibadah. Setelah tempat ibadah, yang akan dibangun
selanjutnya adalah Istana Kepresidenan, ruang-ruang terbuka hijau,
kemudian baru gedung-gedung kementerian/lembaga.
“Mengapa tempat ibadah, supaya dapat berkah,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan total luas ibu kota baru dipatok 180.000
hektare, namun tak seluruhnya didirikan bangunan. Dari jumlah itu,
hanya 40.000 hektare yang akan dikembangkan, baik untuk gedung-gedung
pemerintah maupun permukiman. Dari lahan seluas 40.000 itu, sebanyak
10.000 hektare yang akan diperuntukkan bagi gedung-gedung pemerintah.
“Tahap yang pertama, akan dikembangkan dulu 4.000 hektare (dari
10.000 hektare yang diperuntukkan bagi gedung pemerintah). Pada lahan
seluas 4.000 hektare inilah tempat-tempat ibadah, Istana Kepresidenan,
ruang terbuka hijau, serta gedung kementerian/lembaga akan didirikan
pertama kali,” ujar Jokowi.
0 comments:
Post a Comment