![]() |
DIALOG DENGAN WARTAWAN | Presiden didampingi Mensesneg Pratikno berdialog tentang susunan kabinet denganwartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10). |
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan
penjelasan terkait pemilihan menteri kabinet Indonesia Maju dibeberapa
pos kementerian yang banyak menimbulkan polemik. Pos kementerian
tersebut seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Jaksa Agung.
Penjelasan tersebut disampaikan Presiden Jokowi di selasela
berdiskusi dengan wartawan Istana Kepresidenan di Istana Merdeka,
Jakarta, Kamis (24/10).
“Pertama, Mendikbud kita ini memiliki 17 ribu pulau yang tersebar
dari sekolah yang ada baik dari TK, SD, SMP dan SMA tersebar di
pulau-pulau dan kabupaten/ kota. Ada 300-an ribu sekolah, dengan kurang
lebih 50-an juta pelajar pelajar kita. Bayangkan mengelola sekolah,
mengelola pelajar menajameni guru yang sebanyak itu dan dituntut oleh
sebuah standar yang sama,” kata Presiden.
Sebab itu, lanjut Presiden diberikan peluang setelah ada yang namanya
teknologi yang namanya aplikasi sistem yang bisa mempermudah dan bisa
membuat lompatan sehingga hal-hal yang dulu dirasa tak mungkin sekarang
menjadi mungkin.
“Oleh sebab itu, kenapa dipilih mas Nadiem Makarim. Beliau sudah
bercerita pada saya apa yang akan dikerjakan. Sehingga, kita harapkan
lompatan kualitas SDM kita nanti betul-betul bisa terjadi. Ada peluang
besar ada terobosan untuk melakukan itu. Kira-kira itu,” jelas Presiden.
Sementara itu, terkait Menteri Agama, kata Presiden sudah ada sejarah
menteri dari TNI. Selain itu, penunjukan dilakukan karena ke depan
ingin yang berkaitan dengan radikalisme, intoleransi betul-betul konkrit
bisa dilakukan oleh Kemenag.
“Termasuk di dalamnya perbaikan kualitas pelayanan haji. Jadi, ke
depan kita harapkan pak Menag (Fachrul Razi) bisa berbicara banyak yang
berkaitan mengenai perdamaian, yang berkaitan dengan toleransi,” jelas
Presiden.
Selanjutnya, terkait Menteri Kesehatan, Letjen TNI, dr. Terawan Agus
Putranto, Presiden mengaku bahwa yang bersangkutan memiliki pengalaman
manajemen yang bagus. Terlebih, dalam Kementerian Kesehahatan titik
beratnya lebih pada pengelolaan.
“Beliau juga ketua dokter militer dunia. Artinya apa, artinya track
record beliau tidak diragukan. Juga termasuk pengalaman di lapangan
menghadapi bencana dan ancaman-ancaman endemik. Karena kita selalu
berada di posisi bencana itu.
0 comments:
Post a Comment