Thursday, 6 February 2020

Kelas Menengah di Indonesia Masih Rentan dengan Kenaikan Harga

 
Pejalan kaki melintasi JPO Gelora Bung Karno di Jakarta, Kamis (3/5). Untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games, Pemprov DKI Jakarta berencana merenovasi 12 JPO di kawasan Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.
Jakarta - Kepala Makro Ekonomi dan Finansial Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manan Pulungan meminta kepada pemerintah untuk tidak terlalu berbangga dengan kenaikan jumlah kelas menengah di Indonesia. 
"Jangan bangga dulu. Kelas menengah yang tumbuh masih baru, mereka hanya kuat di sisi konsumsi, bukan produksi. Sehingga saat ini justru menjadi pasar impor," jelas dia Kamis (6/2/2020). 
Untuk diketahui jumlah kelas menengah Indonesia mengalami kenaikan. Pada 2012 terdapat 74 juta kelas menengah dan meningkat menjadi 141 juta kelas menengah pada 2020.
Klasifikasi kelas menengah sendiri diukur lewat penghasilan dengan nilai antara USD 2 - USD 20 per kapita per hari.
Rinciannya, untuk kelompok menengah poor middle atau pengeluran di bawah Rp 1 juta per bulan, kelas menengah middle  dengan pengeluaran antara Rp 2 juta - Rp 3 juta per bulan, kelas menengah upper middle dengan pengeluaran antara Rp 3 juta - 5 juta per bulan.
Selanjutnya kelas menengah affluent dengan pengeluaran antara Rp 5 juta - Rp 7,5 juta per bulan dan elite  dengan pengeluaran lebih dari Rp 5 juta - Rp 6 juta per bulan.
"Sedangkan kelompok menengah yang terdapat di Indonesia didominasi kelas menengah paling bawah. Boleh bangga tetapi kelas menengah ini masih baru sehingga sensitif dengan kenaikan harga," katanya.
"Ia pun mengkhawatirkan bonus demografi Indonesia menuju massa kadaluarsa (aging society) pada 2045, dimana lonjakan lansia mencapai 63,31 juta jiwa," tutup Abdul.
Sebelumnya, Indonesia diprediksi akan terbebas dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap pada 2036. Guna mencapai hal tersebut, pemerintah kini telah mempersiapkannya lewat pembangunan infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, Indonesia telah terlalu lama berada di posisi middle income trap selama bertahun-tahun.
"Concern saya, jika lihat data, pendapatan per kapita indonesa berada di antara USD 3.500-4.000 untuk beberapa tahun. Saya pikir ini lebih lama dari yang diperlukan. The rule of seven is not applied in indonesia. In the last five, maybe 10 year," tutur dia di Nusa Dua, Bali, Kamis  pada 5 Desember 2019. 
Namun, ia menambahkan, Indonesia saat ini telah memiliki modal kuat dalam bentuk populasi generasi muda yang besar. Oleh karenanya, Suahasil memperkirakan NKRI bisa keluar dari middle income trap pada 2036.
"Saat kita bicara middle income trap biasanya orang akan berpikir tentang pendapatan per kapita. Mungkin untuk bisa mencapai ke sana itu sekitar USD 9.000-10.000," jelas Suahasil.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support