Menkominfo Johnny G Plate. Foto : Dok. Kemkominfo |
BANJARMASIN-Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, sistem
demokrasi di Indonesia yang menganut kebebasan pers, kebebasan
berkumpul dan berpendapat di era reformasi semakin maju seiring
perkembangan global. Namun, menurutnya, Pers Indonesia dari tahun ke
tahun harus senantiasa meningkatkan kualitas.
Menjelang Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 pada tanggal 9
Februari mendatang, Menteri Johnny menekankan bahwa tantangan eksistensi
dan koeksistensi serta industri pers saat ini merupakan dua komponen
yang harus diperjumpakan untuk kejayaan pers di Tanah Air.
"Tantangan pers adalah eksistensi dan koeksistensi dengan
tantangan industri pers itu sendiri, jadi dua komponennya yang satu
adalah semangat insan pers, di sisi yang lain teknologi dan kemajuan
teknologi yang harus kita perjumpakan titiknya. Ini tantangan, kita
harus menyusun regulasinya dan kita masuk ke era baru untuk kejayaan
pers kita," tuturnya saat menjadi Narasumber dalam Program Indonesia
Bicara bertajuk Hari Pers Nasional 2020 bersama Anugerah Adinegoro,
Gedung TVRI, Jakarta, dikutip Jumat (7/02/2020).
Layaknya masyarakat global yang bertransformasi dan bermigrasi
dari dunia fisik ke dunia digital, demikian juga era territorial ke era
ekstraterestrial. Menteri Johnny menjelaskan bahwa bahwa tantangan yang
sama juga tengah dihadapi oleh industri pers saat ini, baik pers dalam
lingkup global maupun di Indonesia.
"Pers juga mulai bermigrasi dan masuk ke era digital yang merubah
keseluruhan profilnya, maka tantangan eksistensinya menjadi relevan
untuk kita bicarakan ke mana arah pers kita yang berkualitas di era 4.0
ini tantangan besarnya, tidak saja pers Indonesia, tetapi juga pers
dunia di negara-negara dan bangsa-bangsa yang sudah menganut demokrasi,
kebebasan berpendapat dan kebebasan pers sebagai acuannya," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment