Setelah mengenal jurnalisme pada media online dan menikmati penggunaannya saat ini, ternyata proses penciptaan media online ini
memiliki sejarah panjang. Bermula dari perkembangannya di benua
Amerika hingga kemudian hadir di Indonesia. Diawali dengan konsep hypertext oleh
Ted Nelson, mahasiswa sosiologi dari Harvard University, lalu
terciptanya internet sehingga masyarakat dapat terhubung satu sama lain.
Kemudian muncul media berbasis online yang menawarkan konsep baru dalam mengakses informasi bagi masyarakat.
Sejarah hadirnya media online berawal pada tahun 1963 di Amerika. Ted Nelson yang merupakan mahasiswa sosiologi dair Harvard University menciptakan konsep hyperlink, yang meruakan salah satu karakteristik new media.
Kemudian pada 1969 tercipta jaringan komputer pertama , ARPANET, yang
dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, sebagai cika bakal
internet. Tujuan dari penciptaan ARPANET ini adalah sebagai pendeteksi
serangan nuklir dari musuh ketika Perang Dunia II berlangsung. Kemudian
media massa televisi pada 1970-an berinovasi dengan menciptakan teletext dan videotext. Dengan kehadiran teletext dan videotext ini diharapkan penyampaian informasi lebih interaktif, namun masih banyak terdapat kekurangan ketika itu.
Komputer
hadir pada 1980-an dengan sistem yang masih tertutup. Pada 1984
komputer akhirnya diproduksi secara komersil, yakni komputer Macintosh
milik Apple yang berhasil terjual 50.000 unit dalam 75 hari, hingga
kemudian komputer tersedia di laboratorium komputer universitas dan
perkentoran. Awal 1990 Tim Berners-Lee menciptakan World Wide Web (www)
saat sedang mengembangkan Bahasa pemrograman komputer, hingga World
Wide Web berkembang dan menjadi pembuka situs website di seluruh dunia.
Kehadiran media online di Amerika ketika itu kian berkembang dan interaktif. Hadirnya konsep blogging,
menjadikan masyarakat dengan bebas membagikan informasi melalui
internet. Pada tahun 2004, saat terjadinya peristiwa tsunami Aceh yang
berdampak besar pada Asia Tenggara ketika itu, para bloggers mengalahkan media mainstream dalam memberikan informasi terkait peristiwa tersebut.
Hadirnya media sosial menjadi alternatif baru bagi masyarakat untuk berbagi informasi selain melalui blog. Hingga kemudian media sosial terus berkembang sampai saat ini.
Bagaimana dengan perkembangan media online di Indonesia?
Internet
hadir di Indonesia pada tahun 1990-an, hingga kemudian layanan
internet tersebut hadir secara komersil pada 1994 oleh Indonet.
Perkembangan internet ini kemudian dibarengi dengan perkembangan media
online. Tidak mau kalah dengan media luar negeri, Indonesia pun memiliki
media online pertamanya, yakni Republika Online (www.republika.co.id)
Ketika
Orde Baru berjalan, banyak media cetak dan radio yang mengalami
pembredelan, salah satunya majalah Tempo. Ketika media cetaknya
mengalami pembredelan, Tempo mendirikan media online, tempointeraktif.com (sekarang www.tempo.co). setelah Tempo mendirikan media onlinenya, kemudian Kompas muncul melalui kanal www.kompas.com pada 22 Agustus 1997. Media-media online ini menyajikan konten pada media cetaknya kemudian dipindahkan pada versi online melalui kanal-kanal yang mereka miliki. Belum terciptanya media yang terintegrasi pada media online tersebut (belum adanya model bisnis, iklan) yang dapat membantu kelangsungan media online.
Pada 1998, lahir media online www.detik.com. Berbeda dengan media online
sebelumnya yang memiliki versi cetak, tidak demikian dengan Detik.
Detik hadir ditengah banyaknya kasus pembredelan media. Sebagai media
baru, detik ingin menjadi media yang tidak mudah di bredel dan bisa
memberikan informasi dengan cepat. Detik menjadi media online dengan penyajian berita yang ringkas dan berjenis berita lanjutan.
Berselang
dua tahun kemudian, ketika runtuhnya rezim Orde Baru, kebebasan pers
mulai didapatkan. Hal inilah yang mendorong banyak munculan media-media online, seperti astaga.com , satunet.com, lippostar.com dan lain sebagainya. Hadirnya media media online ini, sayangnya tidak dibarengi dengan strategi bisnis yang baik, sehingga pada 2002, media online banyak yang berguguran. Ditengah krisis pada media online, Detik, Tempo, serta Kompas mesih bertahan saat itu. Pada 2003 awal, muncul media online berbasis berita hiburan www.kontakbanten.co.id www.kapanlagi.com, oleh Steve Christian. Kemudian pada 2004, massa krisis pada media online pun berakhir.
Tidak hanya media cetak saja yang mencoba peruntungannya di media online, media televisi pun demikian. PT Media Nusantara Citra (MNC) yang memiliki beberapa stasiun TV, kemudian memiliki situs www.okezone.com,
yang secara resmi di luncurkan pada 1 Maret 2007. Lahirnya Okezone ini
juga dilirik oleh perusahaan TV lainnya. Pada 2008, Grup Bakrie
menghandirkan media online dibawah naungan anak grup nya Visi Media Asia
(VIVA) yakni vivanews.com (sekarang viva.co.id).
Melihat semakin ketatnya persaingan, Kompas kemudian melakukan perombakan dan melakukan branding sebagai Kompas.com (sebelummya Kompas Cyber Media). Di tahun berikutnya, media online kian interaktif yakni tersedianya kolom komentar bagi pembaca. Beberapa media online menawarkan layanan blogging bagi pembacanya seperti Detik yang memiliki detikblog, dan Kompas yang memiliki Kompasiana. Namun pada awal 2018, detikblog telah menutup layanannya.
Sejarah terbentuknya media online
memang tak memakan waktu yang singkat. Kehadiran media online ini
diharapkan mampu menjadi garda tercepat dalam mengakses informasi bagi
masyarakatnya. Selain perkembangan media online, kehadiran
media sosial juga menjadi perhatian karena media sosial juga merupakan
sumber informasi lainnya, yang saat ini banyak diakses masyarakat.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fokus Studi Jurnalistiik







0 comments:
Post a Comment