CILEGON-Pedagang di Pasar Blok F Kota Cilegon mulai mengurangi 
penjualan gula pasir kepada masyarakat. Saat ini, masyarakat membeli 
gula pasir mulai dibatasi 2 kilogram perharinya.
Kepala UPT Pasar Blok F, E Dani Rachmat mengatakan, 
pembatasan pembelian gula pasir ini disebabkan karena ketersediaan stok 
gula pasir terbatas dengan minimnya pasokan. Berkurangnya ketersediaan 
ini membuat harga pun melonjak akibat pengaruh pandemik Covid-19.
“Baik pembeli maupun pedagang stok gula dibatasi. Per 
konsumen (dibatasi) 2 kilogram setiap pembelian. Sementara untuk 
pedagang pun dibatasi hanya mendapatkan 2 karung gula pasir,” katanya Senin (5/4/2020).
Ia memperkirakan, kelangkaan gula memungkinan terjadi pada saat Ramadhan 2020 mendatang bila tidak cepat diatasi.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak mengkonsumsi gula pasir secara berlebihan.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak mengkonsumsi gula pasir secara berlebihan.
“Apalagi kan ini sudah mau Ramadhan. Saya sih minta agar 
masyarakat dapat mengurangi konsumsi gula pasir secara berlebihan,” 
ujarnya.
Lebih lanjut, untuk saat ini harga gula pasir di Pasar Blok
 F sudah menembus harga Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. 
Namun, sebelumnya hanya dibandrol Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per 
kilogram. Sementara untuk harga 1 karung gula pasir sebelumnya 
dibanderol harga Rp 600 ribu dan sejak kenaikan harga mencapai Rp 800 
ribu per karung.
“Kenaikan harga gula bisa mencapai 30 hingga 40 persen per 
kilogram. Sedangkan untuk per karung bisa mencapai 20 persen dari harga 
biasanya,” lanjutnya.
Ia berharap, kondisi kelangkaan gula pasir ini bisa cepat 
berakhir dan kembali seperti biasanya. Dan tidak ada kelangkaan barang 
maupun harga yang melambung naik.
“Semoga Corona cepat berakhir harga stabil, produksi normal dan ekonimi bergerak normal kembali lagi,” harapnya.







0 comments:
Post a Comment