JAKARTA- Memanfaatkan jejaring masyarakat hingga tingkat bawah,
Pemerintah Kota Tarakan membentuk RT siaga untuk melakukan pemantauan
sekaligus sumber informasi resmi pencegahan Covid-19.
Ketua RT diminta peran aktifnya untuk memantau lingkungan serta
keluar masuknya warga, khususnya yang datang dari daerah terjangkit.
"Kami merasa perlu untuk membuat jejaring petugas yang lebih kuat
sampai ke RT. Bagaimana menyiapkan yang namanya RT siaga Covid-19,
karena kalau mengandalkan petugas puskesmas dan petugas dari satgas, itu
dengan melihat semakin banyaknya pasien yang ODP dan PDP itu akan
menjadi kewalahan kalau tidak dibantu jejaring yang lebih kuat," jelas
Wali Kota Tarakan, Khairul.
Letak geografis Tarakan sebagai daerah transit dan pintu masuk menuju
Provinsi Kaltara, membuat Wali Kota Tarakan patut mengambil langkah
antisipasi dengan mengawasi setiap warga yang datang. Hal ini memerlukan
peran serta aparatur RT, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Bagaimana melapor orang masuk ke daerah masing-masing ke satgas,
karena data kita setiap hari kalau di bandara ada 1000 orang masuk, 500
orang keluar. Dari pelabuhan itu ada 1000 orang yang masuk, ini tentu
kerawanan yang luar biasa, setelah dia tiba dari bandara dan pelabuhan,
bagaimana kita mengawasi mereka ketika sampai di RT nya masing-masing,"
ujar Khairul.
Pemerintah Kota Tarakan akan melakukan pertemuan tatap muka singkat
dengan para ketua RT, untuk memberikan pemahaman terkait tugas dan peran
RT siaga Covid-19. Dengan jumlah 444 RT, pertemuan akan dilakukan
secara berkala.
"Kita berharap nanti setiap RT ada WA grup dengan warganya, sehingga
nanti disitu juga ada pertanyaan, dia bisa memantau termasuk mencegah
hoax. Termasuk nanti apa yang harus kita lakukan bersama-sama, di setiap
kejadian maupun perkembangan yang ada," pungkas Khairul.
Khairul menambahkan, Pemerintah Kota Tarakan juga telah menyiapkan
langkah jika terjadi skenario terburuk dalam penyebaran Covid-19. Peran
serta aparatur RT sebagai ujung tombak pemerintahan sangat dibutuhkan,
untuk membantu upaya pemerintah.
"Kalau misalnya nanti betul betul kita lakukan karantina lokal, maka
dia (Ketua RT) juga membantu orang keluar masuk. Karena sebenarnya kalau
sudah karantina ini, orang itu keluar hanya untuk membeli makanan atau
untuk pelayanan kesehatan, selebihnya kalau tidak perlu jangan keluar
rumah," jelas Khairul
0 comments:
Post a Comment