JAKARTA – Delapan kabupaten/kota yang berstatus zona risiko sedang
bergerak dan bakal berubah menjadi zona risiko tinggi hingga 12 Juli
2020. Delapan kabupaten/kota tersebut adalah Karangasem (Bali), Kota
Jakarta Timur (DKI Jakarta), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Kota Mataram
(NTB). Selanjutnya, Minahasa Utara dan Kota Bitung (Sulawesi Utara),
serta Bone Bolango, dan Kota Gorontalo (Gorontalo).
“Sekali lagi, kita perlu lebih berhati-hati. Terdapat delapan
kabupaten/kota yang bergerak dari risiko sedang masuk ke dalam risiko
tinggi,” kata anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, Dewi Nur Aisyah dalam siaran langsung di akun YouTube BNPB, Selasa (14/7).
Selain itu, ada 54 kabupaten/kota yang beralih status dari zona
risiko sedang ke zona risiko rendah. Gugus Tugas juga mencatat ada 21
kabupaten/kota yang sebelumnya berada di zona risiko rendah menjadi
zona risiko sedang.
“Risiko rendah ke risiko sedang ini menunjukkan bahwa daerah-daerah
terdapat peningkatan baik kasus, mungkin jumlah orang yang meninggal
atau laju insidensinya ditemukan tinggi di sana sehingga bergerak
risikonya,” ucap dia.
Namun, ada pula 13 kabupaten/kota di zona risiko rendah yang masuk
ke zona hijau. Data Gugus Tugas menunjukkan, terdapat empat kabupaten/
kota yang sebelumnya tidak terdampak Covid-19 beralih menjadi zona
risiko rendah. Sebanyak tiga kabupaten/kota yang tidak terdampak
Covid-19 beralih menjadi zona risiko sedang.
Lalu, empat kabupaten/kota mencatatkan mencatatkan kasus baru Covid-19 sehingga masuk zona risiko rendah.
“Terdapat empat kabupaten/kota di mana bergerak dari tidak ada kasus
sebelumnya selama empat minggu kemudian ditemukan kasus kembali. Ini
merupakan sebuah waspada bagi kita agar kita lebih hati-hati,” ujar
Dewi.
Empat kabupaten/kota juga kembali mencatatkan kasus baru sehingga
dari zona hijau beralih menjadi risiko sedang. Kemudian, 31
kabupaten/kota di zona risiko tinggi beralih ke zona risiko sedang dan
satu kabupaten/ kota di zona risiko tinggi beralih ke zona risiko
rendah.
Jatim Tertinggi
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19,
Achmad Yurianto, mengatakan terjadi penambahan 1.591 kasus baru hingga
Selasa pukul 12.00 WIB.
“Sehingga secara akumulatif ada 78.572 kasus positif Covid-19 (di
Indonesia) sampai saat ini,” kata Yuri dalam konferensi pers di Graha
BNPB, Selasa.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif
Covid-19 tersebar di 29 provinsi. Dari data tersebut, tercatat lima
provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yakni Jawa Timur (353
kasus baru), DKI Jakarta ( 268 kasus baru), Sulawesi Selatan (197 kasus
baru), Kalimantan Selatan (161 kasus baru) dan Sumatera Utara (130 kasus
baru). Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga
saat ini terjadi di 461 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Yuri menambahkan pemerintah mulai menggunakan sejumlah istilah baru dalam pelaporan perkembangan penanganan Covid-19.
Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP),
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan
sejumlah definisi baru. Orang dalam pemantauan (ODP) diganti menjadi
kontak erat, pasien dalam pengawasan (PDP) diganti menjadi kasus
“suspek”, dan orang tanpa gejala (OTG) diganti dengan kasus konfirmasi
tanpa gejala (asimptomatik).







0 comments:
Post a Comment