SERANG, (KB).- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk
tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota
Serang bisa menggunakan dua metode, yakni secara dalam jaringan (daring)
dan luar jaringan (luring). Meski begitu, KBM secara tatap muka di
sekolah tetap belum bisa dilakukan, karena pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Dindikbud) Kota Serang Wasis Dewanto, di Kantor Dindikbud Kota Serang,
Senin (20/7/2020).
“Untuk program belajar dari rumah, kami tetap menggunakan 2 metode
yakni daring dan luring. Untuk daring sendiri menggunakan aplikasi dalam
setiap pembelajaran seperti zoom, google classroom atau media lainnya,”
kata Wasis.
Sementara untuk luring, kata dia, bukan berarti siswa sudah bisa
datang ke sekolah seperti sebelum Covid-19. Alasannya, luring yang
dimaksud yakni wali murid mengambil tugas ke sekolah, untuk kemudian
dikerjakan oleh siswa di rumah masing-masing.
“Kalau luring tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni pihak
sekolah akan menyampaikan materi dan tugas kepada orang tua peserta
didik. Pada saat pengambilan tersebut, orang tua tetap menggunakan
masker, diperiksa suhu tubuh dan menjaga jarak,” katanya.
Ia menuturkan, luring diterapkan karena ada sejumlah peserta didik
yang memiliki keterbatasan sarana, seperti gawai atau kuota internet.
Jadi luring salah satu cara untuk memberikan kemudahan bagi orangtua,
selama anak-anak belajar di rumah. Namun pihaknya belum bisa melakukan
kunjungan ke rumah karena ada kekhawatiran penyebaran Covid-19.
“Kalau kunjungan guru ke rumah belum ada rencana, karena
dikhawatirkan di rumah siswa yang bersangkutan tidak memiliki sarana
pencegahan Covid-19. Bisa juga akibat menerima tamu dikhawatirkan malah
terjadi penularan Covid-19, kami tidak tahu kondisi rumah peserta didik
seperti apa, demi keselamatan bersama sehingga tidak dilakukan,”
tuturnya.
0 comments:
Post a Comment