JAKARTA - Menteri Dalam Negeri( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian langsung bergerak cepat turun ke daerah yang tercatat memiliki realisasi APBD rendah untukovi penanganan Covid 19 .
Selain memberikan arahan, Mendagri juga memanfaatkan momentum kunjungan
kerjanya untuk mengecek penyaluran bantuan sosial atau bansos.
"Hari
ini, Jumat (21/7/2021), Mendagri melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten
Bekasi dan Kota Depok untuk mengecek langsung penyaluran bantuan sosial
dan realisasi APBD, terutama untuk daerah yang realisasinya dinilai
masih rendah," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benni
Irwan.
Mendagri mengawali kunjungan kerjanya ke Kabupaten
Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal
(Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri per 15 Juli 2021,
Kabupaten Bekasi termasuk memiliki realisiasi anggaran yang relatif
rendah. Tercatat, realisasi pendapatan Kabupaten Bekasi baru sebesar
40,59% dan realisasi belanjanya sebesar 30,62%.Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan dan Laporan
Pemda, data diolah 17 Juli 2021, total realisasi anggaran refocusing 8%
DBH/DAU TA 2021 di Kabupaten Bekasi tercatat 62,9%, dengan rincian:
penanganan Covid-19 0,0%; Dukungan vaksinasi 1,16%; Dukungan pada
Kelurahan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 0,0%; Inakesda dalam
rangka penanganan Covid-19 0,0%; dan Belanja kegiatan kesehatan lainnya
dan kegiatan prioritas 64,06%.Sedangkan berdasarkan data yang diolah oleh Ditjen Keuda Kemendagri dari
laporan Pemda, per 15 Juli 2021, data alokasi anggaran dan realisasi
BTT dan bansos dalam APBD TA 2021, Kabupaten Bekasi memiliki anggaran
bansos Rp49.013.377.000,- namun belum terealisasi atau realisasi 0%.
Sedangkan anggaran untuk BTT sebesar Rp50.000.000.000,- sudah
terealisasi Rp36.108.676.901,- atau 72,22%.
Usai kunjungan ke
Kabupaten Bekasi, Mendagri langsung bertolak ke Kota Depok, Jawa Barat.
Sama halnya dengan Kabupaten Bekasi, Kota Depok juga tercatat memiliki
realisasi yang masih reSementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan dan Laporan
Pemda, data diolah 17 Juli 2021, total realisasi anggaran refocusing 8%
DBH/DAU TA 2021 di Kota Depok sebesar 51,53%, dengan rincian: penanganan
Covid-19 35,76%; Dukungan vaksinasi 7,92%; Dukungan pada Kelurahan
dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 50,55%; Inakesda dalam rangka
penanganan Covid-19 100%; dan Belanja kegiatan kesehatan lainnya dan
kegiatan prioritas 38,37%.
Sedangkan berdasarkan data yang diolah
oleh Ditjen Keuda Kemendagri dari laporan Pemda, per 15 Juli 2021, data
alokasi anggaran dan realisasi BTT dan bansos dalam APBD TA 2021, Kota
Depok memiliki anggaran bansos Rp90.123.689.040,- namun baru teralisiasi
Rp2.674.366.500,- atau 2,97%, sedangkan anggaran untuk BTT sebesar
Rp92.108.640.000,- baru terealisasi 19.054.114.013,- atau 20,69%.
"Kegiatan
ini insyaAllah terus dilakukan, untuk memastikan APBD untuk penanganan
Covid-19 terealisasi dengan baik. Rencananya Senin (26/7/2021), Mendagri
juga akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten/Kota Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan," ujar Benni. ndah. Kota Depok memiliki realisasi pendapatan
sebesar 48,63% dan realisasi belanja sebesar 28,12%.








0 comments:
Post a Comment