Global DDS Training Program dari Daewoong Pharmaceutical. ©2022 |
JAKARTA- Daewoong Pharmaceutical secara resmi memulai kegiatan Global DDS Training Program angkatan ke-2, setelah menyeleksi mahasiswa S2/S3 Indonesia terbaik di bidang farmasi.
Pada 3 Januari 2022, terpilih 10 mahasiswa S2/S3 dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memulai Global DDS Training Program tersebut.
Sesuai peraturan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19, seluruh mahasiswa itu telah melalui proses karantina mandiri selama 10 hari setelah tiba di Korea Selatan pada Desember lalu.
Di program ini, para mahasiswa Indonesia dapat belajar secara langsung dan menerapkan teknik praktikum di bidang drug delivery system (DDS) dengan teknologi terkini dan standar tinggi Korea Selatan. Mereka juga akan mendapat 8 kredit SKS yang diakui oleh masing-masing kampus tersebut.
Selain itu, Daewoong Pharmaceutical juga dapat ikut berkontribusi dalam mendukung kemajuan industri dengan meningkatkan kompetensi utama di industri farmasi global melalui kerja sama dengan talenta terbaik Indonesia.
Universitas Indonesia (UI) adalah universitas paling bergengsi di Indonesia yang berada di peringkat pertama dalam berbagai indikator, sementara Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan universitas bersejarah dan terdepan di Indonesia terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi.
Ke-10 mahasiswa S2/S3 Indonesia ini akan terbagi menjadi bidang biologi dan kimia selama menjalani proses pelatihan di Pusat Litbang Farmasi Daewoong di Yongin hingga April 2022. Kemudian mereka akan dimasukkan dalam proses pengembangan teknologi formulasi obat skala industri untuk mendapatkan pengalaman secara langsung.
Selama masa praktik, para mahasiswa akan mendapat mentoring langsung dari peneliti Daewoong Pharmaceutical dan diberikan berbagai kesempatan menerima pelatihan dari profesional, seperti kuliah khusus oleh para ahli terbaik Korea Selatan dalam teknologi farmasi canggih dan pengembangan obat setiap bulan, serta praktik terkait good manufacturing process (GMP) di pabrik-pabrik farmasi.
Selain itu, setelah program berakhir, mahasiswa yang mendapat evaluasi terbaik akan diberikan kesempatan penelitian lanjutan dan dihubungkan pada program ketenagakerjaan di sekolah pascasarjana dalam negeri dan lembaga penelitian.
Untuk program ini, Daewoong Pharmaceutical sepenuhnya mematuhi pedoman karantina pemerintah, seperti dua kali tes diagnostik COVID-19 dan karantina mandiri 10 hari untuk seluruh peserta. Kemudian melakukan segala upaya untuk memberikan edukasi selama karantina mandiri, seperti pelatihan pedoman perilaku melalui pra-orientasi. Selain itu, selama masa karantina mandiri, peserta juga mendapat program pendidikan secara online sehingga tidak ada masa kosong dalam persiapan pelatihan siswa.
Tim Daewoong Pharmaceutical juga memperhatikan perbedaan budaya antara Indonesia dan Korea, antara lain karakteristik agama di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Untuk memudahkan mahasiswa muslim memilih makanan, maka menu makanan kantin yang mengandung bahan babi selama program akan diberi tanda khusus dan selama bulan suci Ramadan, waktu makan untuk mahasiswa muslim akan disesuaikan, serta selama praktek berlangsung pun mahasiswa diberikan waktu sholat.
Steven, mahasiswa apoteker UI yang berpartisipasi dalam program ini, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan sambutan yang hangat dari Daewoong Pharmaceutical.
"Saya sangat senang telah terpilih, dan merasa terhormat dapat mempelajari praktik pengembangan obat di dalam perusahaan farmasi global ternama seperti Daewoong,” ujarnya.
Kim Kwan-young, Kepala Pusat Pengembangan Produk Baru sekaligus Litbang Daewoong Pharmaceutical, menjelaskan pihaknya senang dapat bekerja sama dengan para ahli generasi berikutnya yang akan memimpin industri farmasi dan bio di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment