BANTEN- ( Kontak Banten) Ribuan santri dari berbagai Pondok Pesantren dari Kota/Kabupaten Serang bertadarus dengan membaca Al Quran di beberapa lokasi di Kabupaten/Kota Serang, Minggu, 10 April 2022 petang.
Lokasi-lokasi tersebut antara lain di seputaran Alun-alun Kota Serang, diisi oleh santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bantani dan beberapa Ponpes dari Taktakan.
Kemudian di Alun – alun Kramatwatu, diisi oleh 200 an santriwan santriwati dari Ponpes Al Irsyad Banten. “Usai tadarus dilanjutkan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah di Masjid Baitul Muslimin, Kramatwatu. Selanjutnya Isya dan Taraweh kembali ke Ponpes Al Irsyad,” kata Bukhari Arsyad, pendiri dan Ketua Yayasan Al Irsyad Banten.
Selanjutnya, Ponpes Sabilurohman Walantaka ambil bagian dengan bertadarus di Nambo – Ciruas. Ponpes Al Islam, Cipocok bertadarus di seputaran Ciceri.
“Dan santriwan-santriwati Ponpes Al Mubarok, Kota Serang bertadarus di seputaran trotoar depan Mapolresta Serang Kota. Juga turut berpartisipasi dari Al Izzah, Serang ,” lanjut Bukhari.
Menurut Bukhari, kegiatan tadarus di tempat umum merupakan hal yang bagus untuk membumikan Al Quran. Dan, kegiatan positif tersebut dijamin tidak akan mengganggu masyarakat. Sebab, santri yang bertadarus di trotoar, mereka duduk di kursi yang sudah tersedia dan di trotoar yang mepet dengan pagar.
“Bahwa Al Qur’an Kalamullah, yang maha indah itu memang tetap indah dibaca, dipelajari, dan diterapkan dimanapun dan kapanpun,” lanjut Bukhari, pendiri Yayasan Al Irsyad yang kini menaungi PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang berpusat di Sukabares, Waringin Kurung.
Jadi, kata Bukhari, tadarus boleh dilakukan dimana saja. Tidak saja di masjid dan musholla, tapi di kampus, di ponpes, di kebon, di pantai, di hutan, dan di atas kapal laut pun boleh-boleh saja.
Bahkan, belakangan ini beberapa Ponpes di Banten melaksanakan program unggulannya adalah Tahfidz Al Qur’an, termasuk Al Irsyad Banten, sering melaksanakan ujian tahfidznya di luar Ponpes. Yakni di pantai, di perkebunan, di hotel, bahkan di atas kapal laut penyeberangan Merak – Bakauheni.Sementara itu, terkait dengan selebaran/flyer Gerakan Banten Bertadarus Al Quran yang dikeluarkan Masyarakat Banten Bersatu (MBB), kata Bukhari, MBB tidak pernah menyampaikan tembusan kerjasama dengan MUI Banten dan FSPP Banten. “Jadi kalo ada selebaran yang ada tulisannya tembusan kerjasama dengan MUI dan FSPP Banten itu tidak benar,” tegas Bukhari.
Sementara itu, terkait adanya selebaran soal Gerakan Banten Bertadarus Al Quran yang ditembuskan kepada MUI Banten, MUI Banten mengeluarkan Surat Pernyataan Klarifikasi bernomor: 131/XVI/SP/IV/2022.
Surat klarifikasi tersebut ditandatangani Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi dan Sekretaris Umum H Endang Syaeful Anwar.
Isi surat klarifikasi berisi empat point pernyataan sikap, yaitu:
- Menegaskan bahwa berita yang beredar di masyarakat terkait tembusan kerjasama ke MUI adalah tidak benar. MUI Banten tidak ada kaitannya sama sekali dan tidak mengetahui rencana kegiatan tersebut.
- Meminta kepada pembuat flyer untuk menghapus kata MUI dalam tembusan kerjasama.
- Meminta kepada masyarakat untuk mengecek serta memastikan berita tersebut.
- Menghimbau kepada peserta Gerakan Banten Bertadarus Al Quran agar melaksanakan syiar tadarusannya di masjid atau mushola. Tidak di jalur trotoar yang dapat berpotensi mengganggu ketertiban dan kelancaran pejalan kaki dan masyarakat pengguna trotoar. Hal ini sesuai dengan tausyiah MUI Provinsi Banten Nomor: 100/DP.P/XVI/III/2022 tentang Menyambut Bulan Suci Ramadan 1443 H.
0 comments:
Post a Comment