![]() |
Sebuah rumah milik warga Dusun Lendang Luar rusak akibat banjir di KLUx. |
Tanjung NTB ( KONTAK BANTEN) – Material longsor yang menutupi badan jalan jalur Pemenang – Senggigi, langsung ditangani beberapa jam pascakejadian. Butuh waktu setidaknya 10 jam bagi para personel yang terlibat untuk mengevakuasi material longsor, yakni sekitar pukul 22.00 Wita hingga pukul 08.10 Wita, Senin, 17 Oktober 2022.
Informasi yang dihimpun dua alat berat milik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional – Kementerian PUPR, dikerahkan. Personel dari berbagai unsur, baik Pemda KLU, Pemprov NTB, Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat, bahu membahu melakukan pembersihan malam hari.
‘’Malam hari pukul 22.05 Wita, alat berat sudah bekerja di titik-titik longsor, agar segera bisa dilewati kendaraan roda 4. Karena banyak kendaraan terjebak di antara titik-titik longsor,’’ ucap Kalak BPBD KLU, H. M. Zaldy Rahadian, ST, Senin, 17 Oktober 2022.
Pembersihan yang tak kenal waktu dan tak kenal lelah, membuahkan hasil. Dimana pada Senin pagi akses jalan sudah bisa dilewati dengan lancar. Bahkan material lumpur yang membahayakan badan jalan juga dibersihkan dengan diturunkannya Damkar Pos Pemenang.
‘’Satu unit Damkar sudah terjun sejak Minggu sore pukul 16.00 Wita. Pertama untuk evakuasi pohon tumbang di Nipah, dan ikut pemantauan material longsor juga malam hari sampai selesai. Lumpur di tanjakan Nipah dibersihkan sampai jalanan mulus,’’ ucap Kepala Dinas Damkar KLU, Suhardi, S.Km., M.Kes.
Sementara, catatan data sementara BPBD KLU menyebutkan hujan lebat pada Minggu sore berdampak bagi warga, permukiman dan fasilitas publik. Di Dusun Setangi, Nipah dan Malimbu Desa Malaka, serta Dusun Bentek dan Dusun Pengempus Sari, Desa Menggala mengakibatkan banjir dan longsor di tujuh titik. Longsor serupa juga terjadi di tiga titik di jalur Pusuk, Dusun Bentek. Sedangkan luapan air yang mengakibatkan banjir, terjadi di Dusun Pengempus Sari dan Telaga Wareng.
Akibat luapan air itu pula, menggenangi areal persawahan milik warga, baik di Pusuk Bantenan Dusun Pengempus Sari, Dusun Bentek. ‘’Jembatan penghubung Dusun Pengempus Sari dengan Dusun Bentek, terputus akibat banjir. Dan luapan banjir turut menggenangi dua unit rumah di Dusun Telaga Wareng,” sambung Zaldy.
Sementara warga yang terdampak banjir dan longsor, menimpa ratusan KK. Data sementara BPBD mencatat, jumlah warga terdampak tersebar masing-masing, 153 KK atau 478 jiwa di Dusun Malimbu, 93 KK (281 jiwa) di Dusun Setangi, serta 105 KK (321 jiwa) di Dusun Nipah.
Permukiman warga yang terendam banjir masing-masing 2 unit di dusun Telaga Wareng, 1 unit rumah di dusun Malimbu, dan 6 unit di dusun Setangi.
Informasi lain yang dihimpun koran ini menunjukkan data berbeda. Dimana jumlah warga terdampak banjir di Dusun Lendang Luar dan Badung belum masuk data pemerintah KLU. Di dua dusun tersebut jumlah jiwa terdampak masing-masing, 28 KK dan 62 KK. Sedangkan di Setangi dan Malimbu, terdapat perbedaan jumlah KK terdampak, masing-masing 182 KK dan 200 KK.
Sumber terpercaya koran ini bahkan menyebut, beberapa warga dengan beragam kerugian belum diinput. Misalnya dialami, Sagir (40) Dusun Lendang Luar, mengalami kerugian berupa berugak, kamar mandi dan sebagian besar baju hanyut terbawa banjir. Sedangkan di Dusun Badung, warga atas nama Komang Angarini (38), seorang wirausaha menderita kerugian berupa warung, baju dan seisi rumahnya hanyut di bawa banjir.
Terkait hal tersebut, H. M. Zaldy kembali menyatakan bahwa data yang terhimpun dan dilaporkan sebelumnya bersifat sementara. Pihaknya masih akan menginventarisir data berdasarkan informasi yang masuk untuk disimpulkan sebagai laporan dan mendapat penanganan lebih lanjut.
0 comments:
Post a Comment