Mataram ( KONTAK BANTEN) – Program Bela Beli Produk Lokal dipandang sebagai langkah yang strategis untuk menghargai hasil karya anak bangsa. Menggunakan produk lokal atau dalam negeri akan berkolerasi positif bagi penguatan ekonomi masyarakat.
Wakil Ketua DPRD NTB Nauvar Furqoni Farinduan mengatakan bahwa sangat perlu dilakukan identifikasi kapasitas produksi dan kearifan lokal yang dimiliki IKM/UMKM di provinsi NTB. Mereka adalah embrio yang nantinya harus disempurnakan dalam bentuk pemberdayaan, pelatihan dan sebagainya. Sehingga produk lokal yang ditawarkan ke pasar memiliki nilai jual dan benar-benar mempunyai identitas kearifan lokal NTB.“Sepengetahuan saya bahwa ini baru dalam tatanan regulasi yang sifatnya Pergub. Sehingga harapannya kalau kita meregulasikan sesuatu terjadi sebuah sirkulasi atau ekosistem yang operasional. Maknanya tidak hanya sekedar imbauan dan sifatnya tidak hanya sekedar dinas terkait yang memiliki tanggung jawab terhadap bela beli produk lokal,” kata Nauvar Furqoni Farinduan, Rabu, 26 Oktober 2022.
Ia mendorong pemerintah melakukan identifikasi secara masif terhadap produk-produk IKM maupun UMKM untuk dikedepankan dalam bentuk pemberdayaan, pelatihan dan dukungan akses permodalan yang mudah serta murah.
Tapi yang tidak kalah pentingnya adalah bela beli produk lokal bukan hanya sebagai jargon atau imbauan saja, sehingga yang memiliki maupun merasa bertanggung jawab terhadap bela beli produk lokal ini bukan hanya pemerintah atau dinas terkait“Masyarakat, UMKM harus dilibatkan secara aktif dan dalam keterlibatannya tidak bisa berjalan sendiri sebab mereka butuh dukungan, baik itu pelatihan maupun pemberdayaan yang tidak hanya melatih dan memberdayakan, tapi memberikan sebuah hasil bahwa produk yang dihasilkan UMKM memiliki nilai jual dan nilai kearifan lokal,” ungkapnya.
Produk kuliner misalnya harus memiliki ciri khusus dengan rasa berbeda dengan produk kuliner lainnya. Untuk itulah produk yang beredar di pasaran agar diidentifikasi guna membedakan rasa dan kualitasnya. Begitu juga produk fesyen agar memiliki ciri khas yang bisa menjadi pembeda dan memiliki nilai jual.
Legislatif dalam hal ini akan memberikan dukungan yang maksimal terhadap program bela beli produk lokal. Misalnya dalam hal kelembagaan yang memerlukan dukungan bagi peningkatan program tersebut.
UMKM menjadi sektor yang fokus orientasi pemerintah dalam pengembangan dan pemberdayaan. Sebab UMKM ini akan menjadi tulang punggung atau pagar utama apabila ada gangguan-gangguan ekonomi secara regional, nasional maupun global yang bisa membuat kapasitas pertahanan ekonomi NTB tetap kuat.
‘’Dengan bela beli produk lokal ini tidak dilihat dari perspektif kacamata program saja tapi juga kita lihat dari kacamata perspektif yang lebih makro bahwa sektor perekonomian UMKM mampu memberikan dukungan, pertahanan perekonomian NTB,’’ ujarnya.
Terkait dengan program bela beli produk lokal ini, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam beberapa kesempatan selalu menekankan pentingnya memprioritaskan pemanfaatan produk lokal dalam konteks mendukung berkembangnya Industri Kecil Menengah (IKM).
Saat menjadi narasumber pada kegiatan talk show industrialisasi di Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (25/10) lalu misalnya, Gubernur mengatakan bahwa program industrialisasi yang dijalankan oleh Pemprov NTB ingin mendorong kemandirian masyarakat NTB dengan sumberdaya dan kemampuan yang dimilikinya.
“Jangan sampai kita hanya berbangga menggunakan produk luar. Walaupun kurang-kurang sedikit dari sisi kualitas, atau kalau harganya agak mahal-mahal dikit, ndak apalah. Beli saja. produk lokal kita juga tidak kalah dibanding produk luar,” ujarnya.
Menurutnya, harga mahal dan soal kualitas produk lokal ini menurutnya adalah proses kemajuan. Sama halnya berkaca dari produk-produk dari China yang dulunya dikenal murahan dan kualitasnya dipersoalkan. Justru saat ini menjadi penguasa pasar. Proses itulah yang harus dilewati untuk terus disempurnakan. Pemerintah sebagai kunci pendukungnya.
Gubernur juga mencontohkan produk IKM seperti songkok/peci yang dibuat oleh IKM Kediri. Jika seluruh masyarakat yang notabenenya mayoritas muslim di NTB ini menggunakan songkok lokal ini, menurutnya, dapat dibayangkan pergerakan ekonomi dan efek tetesnya.“Karena itulah saya tetap mengajak kita semua untuk mencintai produk lokal dengan cara membelinya,” kata Gubernur.(ris)
0 comments:
Post a Comment