Oleh: Mardiah
Perkembangan
teknologi di era digital saat ini semakin pesat, membuat manusia jauh
lebih berfikir kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi dari
permasalahan-permasalahan yag terjadi dengan menciptakan
penemuan-penemuan baru untuk mempermudah masyarakat dalam menjalani
kehidupan. Salah satu contohnya adalah teknologi RVM atau Reverse
Vending Machine.
Seperti yang sudah kita tahu
bahwa saat ini penggunaan botol plastik semakin meningkat selain
harganya yang jauh lebih murah dan tahan air, botol plastik juga lebih
praktis, simpel, dan mudah dibawa kemana saja sehingga banyak masyarakat
maupun pelaku usaha lebih suka memilih menggunakannya. Ada sekitar 68,5
juta ton sampah dan 18 % diantaranya adalah sampah plastik yang
dihasilkan di Indonesia pada tahun 2022, penggunaan sampah plastik
sekali pakai dalam jumlah yang banyak serta kurangnya kesadaran
masyarakat menyebabkan dampak yang serius pada lingkungan. Berbagai cara
telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalah tersebut dari
mulai membuat kebijakan hingga memberikan edukasi kepada masyarakat akan
bahayanya sampah plastik. Namun membuang sampah pada tempatnya menjadi
suatu hal yang terasa sulit bagi masyarakat padahal banyak sekali tempat
sampah yang disediakan dan tersebar diberbagai sudut tempat, hal ini
diakibatkan karena masih kurangnya kesadaran dalam membuang sampah pada
tempatnya menjadi kebiasaan buruk yang terus akan berlanjut jika hal
ini tidak ditindak secara tegas. Maka dalam merubah kebiasaan buruk
tersebut dan menumbuhkan kesadaran masyarakat maka pemerintah harus
memberikan fasilitas kepada masyarakat yang mana fasilitas itu membantu
dan mampu menggerakkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
khusunya sampah botol plastik. Perlu adanya kerja sama antar pemerintah,
masyarakat dan pelaku usaha yang menggunakan botol plastik sebagai
tempat bahan produksinya untuk mencegah adanya limbah plastik yang
berserakan.
Upaya memilah sampah untuk didaur ulang menjadi
salah satu langkah awal mengatasi persoalan sampah di Indonesia.
Teknologi mesin ATM sampah botol plastik atau yang dikenal dengan
teknologi Reverse Vending Machine (RVM) menjadi salah satu solusi untuk
mengumpulkan sampah botol plastik untuk didaur ulang. Mesin ini
diinisiasi oleh Plasticpay yang merupakan sebuah perusahan lokal
berbasis sosial digital. Teknologi ini sudah ada di sebagian wilayah di
Indonesia, mesin ini akan menukarkan sampah botol plastik yang kemudian
dikonversikan menjadi poin yang dikumpulkan kemudian bisa ditukar
menjadi uang elektronik. Mengutip dari plasticpay.net
bahwa sampah plastik yang terkumpul akan didaur ulang menjadi butiran,
recycled Polyester Staple Fiber (re-PSF), benang dan kain. Hasilnya
adalah Eco-friendly fiber dan kain daur ulang yang memenuhi standar
kualitas tinggi yang bisa digunakan untuk bantal, tempat tidur, boneka,
interior otomotif, furniture, karpet dan lain-lain, perlu diketahui juga
bahwa Plasticpay berkolaborasi dengan usaha UMKM untuk membuat Upcycle
Product. Terdapat dua metode penukaran sampah botol plastik pada
platform Plasticpay yaitu menggunakan Reverse Vending Machine (RVM) dan
ada juga yang menggunakan metode Dropbox Plasticpay. Adapun langkah
dalam mengunakan Teknologi RVM adalah 1) Anda perlu mendownload dan
registrasi di Aplikasi Plasticpay. 2) Pastikan botol yang akan
ditukarkan tidak boleh remuk dan berisi air, botol plastik yang akan
ditukarkan juga berukuran 200-1500 ml. 3) Masukkan botol plastik ke
tempat yang telah disediakan dan mesin secara otomatis akan menghitung
jumlah botol yang ditukarkan. 4) Kemudian klik “Ambil Poin” dan “Scan QR
Code” atau “Print QR Code” menggunakan aplikasi Plasticpay. Maka poin
akan akan muncul di aplikasi dan bisa ditukar dengan saldo rekening Bank
Syariah Indonesia atau uang digital seperti Gopay, OVO, Dana, LinkAja,
Inacash, ShopeePay, dan lain sebagainya.
Dengan adanya
teknologi semacam ini tentu bisa meningkatkan kesadaran dan antusias
masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Diharapkan juga
teknologi semacam ini bisa tersebar diberbagai tempat di Indonesia dan
menarik perhatian banyak orang, sehingga dengan adanya teknologi RVM ini
dapat merubah kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang membuang sampah
sembarangan menjadi masyarakat Indonesia yang membuang sampah pada
tempatnya. Dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya maka
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan akan terus tertanam pada
generasi selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment