JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dinilai tengah menyampaikan
banyak pesan penting untuk hakim konstitusi, khususnya kepada Istana,
agar tidak intervensi Mahkamah Konstitusi (MK) dalam hal Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, skala kecurangan secara
terstruktur, sistematis, dan masif sangat parah terjadi di Pilpres 2024
di banding Pilpres 2019 sebelumnya.
"Dari bukti-bukti,
saksi-saksi dan keterangan ahli penggugat, membuat tergugat tak dapat
membantah gugatan. Untuk itu Megawati menulis pesan sangat penting bagi
hakim konstitusi agar memutus secara adil," kata Muslim Kamis (11/4).Tak hanya itu, sambung Muslim, tulisan Ketua Umum PDIP di Koran Kompas
yang terbit pada Senin (8/4) dengan judul "Kenegarawanan Hakim Mahkamah
Konstitusi" itu juga memberikan pesan kepada pihak Istana dan pihak
manapun agar tidak mengintervensi MK dan keputusannya.
"Pada
tulisan tangan Megawati yang menggunakan tinta merah itu, nampak
memberikan pesan keras, bahkan sinyal bahaya, jika MK diintervensi
kekuasaan atau kekuatan manapun. Bahkan di tulisan itu, Putri
Proklamator menyinggung kasus Presiden AS, Richard Nixon, dan nampaknya
memberi pesan ke Presiden Joko Widodo bisa saja bernasib seperti Nixon,"
pungkas Muslim
0 comments:
Post a Comment