![]() |
LEBAK KONTAK BANTEN Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat 20 kecamatan terdampak banjir, longsor, dan pergerakan tanah akibat cuaca ekstrem yang terjadi sepekan terakhir.
"Daerah itu rentan
terhadap bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah dikarena kondisi
alamnya yang merupakan pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai," kata
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Pratama Rizky di
Rangkasbitung, Sabtu (7/12/2024)
Ke-20 kecamatan itu adalah Cibeber, Cilograng, Bayah, Malingping, Panggarangan, Wanasalam, Banjarsari, Gunungkencana, Cigemblong, Cijaku, Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Sajira, Cipanas, Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten, Sobang, dan Cihara.
Bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di Kabupaten Lebak terjadi sejak Senin pekan lalu sampai Kamis kemarin, telah menelan tiga korban jiwa meninggal dunia dan satu luka-luka.
Ketiga warga yang meninggal dunia masing-masing DZ (15) yang tertimpa tembok rumah akibat longsoran, D (14) yang terbawa arus air banjir, dan R (65) yang tertimpa pohon tumbang.
Selain itu, sebanyak 1.694 rumah juga terendam banjir, 59 rumah terdampak longsor, 47 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan enam lainnya rusak berat.
"Sedangkan ruas jalan yang ambles dan longsor terdapat di lima titik, yaitu jalan Cipanas -Citorek menuju objek wisata Negeri di Atas Awan, jalan desa Darmasari Bayah, jalan Cidikit Bayah, jalan Pasir Gobong Bayah, dan jalan Ciseel-Muncang," ujarnya.
Selain itu dua jembatan juga dilaporkan terputus di Kecamatan Leuwidamar dan Muncang. Pergerakan tanah menyebabkan 52 kepala keluarga di Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak terdampak.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah memberlakukan status tanggap darurat atas bencana alam tersebut hingga 15 Desember 2024. "Kami mendata korban bencana yang kemungkinan masih bertambah karena curah hujan masih tinggi," kata Febby.
0 comments:
Post a Comment