PANDEGLANG KONTAK BANTEN Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Pandeglang kembali meneguhkan diri sebagai rumah ilmu dan peradaban dengan melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung dua hari, mengusung tema strategis “Menjadi Generasi Berilmu, Berakhlak, dan Berkarakter.”
Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan pernyataan ideologis bahwa UNMA ingin melahirkan insan paripurna—cerdas secara intelektual, luhur dalam akhlak, dan tangguh dalam karakter—untuk menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
Momentum Strategis Penyambutan Mahasiswa Baru
Acara pembukaan PPKMB berlangsung khidmat di kampus utama Universitas Mathla’ul Anwar. Hadir lengkap Rektor beserta jajaran Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Kepala Biro dan Unit, para Dekan, Wakil Dekan, serta Kaprodi.
Kehadiran pimpinan secara penuh mencerminkan kesungguhan UNMA: mahasiswa baru disambut bukan hanya sebagai peserta akademik, melainkan sebagai bagian dari keluarga besar yang tumbuh dalam ekosistem pendidikan berlandaskan keilmuan dan akhlakul karimah.
Yang membuat momentum ini semakin istimewa, hadir tokoh sentral Mathla’ul Anwar, KH. Embay Mulya Syarief, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar, serta Dr. Shiyamu Manurung, M.A., Ketua Badan Pengurus Universitas (BPU). Dari unsur aparat penegak hukum, Kapolres Pandeglang yang diwakili Kasat Binmas AKP Ahmad Rifai, S.H., turut memberikan dukungan. Kehadiran beragam elemen ini mempertegas bahwa pendidikan tinggi adalah kerja bersama masyarakat, organisasi, dan negara dalam membentuk generasi penerus bangsa.
PPKMB: Gerbang Awal Peradaban
Dalam sambutannya, Rektor UNMA menegaskan bahwa PPKMB bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan gerbang awal peradaban akademik: titik tolak pembentukan jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, sosial, dan moral.
“Mahasiswa UNMA harus menjadi generasi yang tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga membangun integritas, menjunjung tinggi akhlak, serta berkarakter kuat dalam menghadapi dinamika zaman,” tegas Rektor Prof. Dr. Andriansyah, M.Si.
Pernyataan ini mencerminkan refleksi filosofis bahwa pendidikan, dalam kerangka Mathla’ul Anwar, adalah ikhtiar membangun manusia seutuhnya. Ilmu pengetahuan, akhlak, dan karakter adalah tiga pilar saling menopang. Bila runtuh salah satunya, lahirlah generasi pincang.
Pesan Moral KH. Embay Mulya Syarief
Dengan gaya tutur khasnya, KH. Embay Mulya Syarief mengingatkan pentingnya mahasiswa menjaga jati diri sebagai bagian dari keluarga besar Mathla’ul Anwar.
“Keilmuan tanpa akhlak hanya akan melahirkan generasi cerdas yang kehilangan arah, sedangkan akhlak tanpa ilmu akan membatasi peran dalam pembangunan bangsa. Ilmu, akhlak, dan karakter adalah tiga pilar yang tidak dapat dipisahkan, dan Mathla’ul Anwar ingin mahasiswa UNMA menjadi pelopor dalam mengamalkannya,” tegasnya.
Pesan ini menjadi suluh moral: menyalakan kesadaran bahwa perjalanan intelektual harus selalu berdampingan dengan spiritualitas dan kebajikan sosial.
Dari Pencegahan Narkoba hingga Era Digital
Selama dua hari, mahasiswa baru UNMA tidak hanya diperkenalkan dengan gedung, dosen, atau sistem akademik, tetapi juga dibekali materi komprehensif yang menyentuh dimensi intelektual, sosial, moral, dan spiritual.
Materi yang disampaikan dalam PPKMB 2025 Universitas Mathla’ul Anwar mencakup sejumlah aspek penting. Mahasiswa baru dibekali pengetahuan mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika, pembentukan karakter, serta pengenalan sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Selain itu, mereka juga diperkenalkan pada etika dan norma kehidupan kampus, dinamika perguruan tinggi di era digital dan Revolusi Industri 4.0, hingga pengenalan lembaga dan unit kerja yang ada di lingkungan universitas.
Materi tersebut tidak hanya dimaksudkan sebagai transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai pembekalan komprehensif agar mahasiswa mampu menata diri, memahami sistem akademik, sekaligus siap menghadapi tantangan sosial dan global dengan jati diri yang kokoh.
Materi ini dikemas bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga bekal mental dan moral. Mahasiswa baru tidak hanya tahu bagaimana menjadi bagian dari UNMA, tetapi juga siap menghadapi realitas sosial dan global dengan jati diri yang kokoh.
Pendidikan sebagai Investasi Moral dan Sosial
Kehadiran aparat kepolisian dalam kegiatan ini menjadi simbol penting: pendidikan dan penegakan hukum berjalan seiring. Pencegahan narkoba bukan hanya tugas aparat, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter mahasiswa. Universitas hadir sebagai garda terdepan, membentengi generasi dari ancaman dekadensi moral dan sosial.
PPKMB 2025 dengan rangkaian materi dan kehadiran tokoh penting menunjukkan bahwa UNMA Pandeglang tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk kuliah dan lulus, melainkan juga untuk hidup dan berkontribusi.
Dengan terlaksananya PPKMB 2025, Universitas Mathla’ul Anwar kembali meneguhkan jati dirinya: kampus yang tidak sekadar mencetak sarjana, tetapi juga membentuk manusia seutuhnya—cerdas dalam berpikir, luhur dalam berperilaku, dan tangguh dalam berkarya.
PPKMB tahun ini menjadi bukti nyata bahwa UNMA konsisten melahirkan insan akademik berdaya saing, adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi tetap berpijak pada nilai keilmuan dan akhlakul karimah.
Di tengah dunia yang kompetitif, Universitas Mathla’ul Anwar hadir sebagai mercusuar harapan. Dari ruang kelas, interaksi dosen dan mahasiswa, hingga pengabdian, lahirlah generasi siap berdiri di panggung nasional dan global dengan identitas kuat sebagai insan berilmu, berakhlak, dan berkarakter.
PPKMB 2025 bukan sekadar orientasi, melainkan deklarasi peradaban: masa depan bangsa bertumpu pada generasi muda yang berani berpikir, berakhlak mulia, dan berkarakter kuat. Dari Pandeglang, Mathla’ul Anwar menyuarakan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan suci menuju Indonesia yang bermartabat dan berperadaban.
0 comments:
Post a Comment