![]() |
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat menjenguk pasien di RSUD Kota Tangerang.
|
Tangerang- Tak
ingin warganya kesulitan mendapat pelayanan jaminan kesehatan, Wali
Kota Tangerang Arief R Wismansyah menggandeng Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setempat untuk memperluas cakupan
layanan hingga Puskesmas dan kantor-kantor kelurahan. Tak hanya itu,
Arief juga menggelontorkan anggaran miliar rupiah untuk menanggung biaya
BPJS Kesehatan warganya yang belum ikut program tersebut.Kerja
sama peningkatan pelayanan jaminan kesehatan antar Pemerintah Kota
(Pemkot) Tangerang dengan BPJS Kesehatan akan dilakukan pada hari puncak
acara HUT Kota Tangerang ke-24, Selasa (28/2).“Kita (pemerintah kota) akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) layanan Universal Health Coverage dengan BPJS Kesehatan pada hari itu,” kata Wali Kota Arief.Menurut
Arief, persoalan antrean panjang di kantor BPJS harus dapat
terselesaikan. Pemerintah Kota Tangerang ingin memangkas antrean dengan
melibatkan instansi pemerintah daerah Kota Tangerang dalam pelayanan
BPJS Kesehatan.Melalui
kerja sama tersebut, kata Arief, pelayanan BPJS Kesehatan tak lagi
terpusat di kantor BPJS semata. Tapi juga dapat dilakukan di kantor
pelayanan publik milik pemerintah daerah. "Kita
ingin memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat. Nanti
daftarnya itu bisa di Dinas Kesehatan, Kelurahan atau Dinas Sosial. Itu
birokrasinya kita pangkas," tegas Arief.Pemkot
Tangerang, lanjutnya, tak hanya berupaya membantu memangkas pelayanan
birokrasi BPJS Kesehatan, Tapi juga menggelontorkan anggaran puluhan
miliar rupiah untuk menanggung biaya awal pendaftaran jaminan sosial
tersebut. Di
tahun ini, Pemkot Tangerang menyediakan anggaran sebesar 30 miliar
rupiah untuk program tersebut. Jumlahnya dipastikan bertambah tahun
berikutnya. Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membayar biaya
awal pendaftaran sebanyak 250 ribu warga Kota Tangerang. Jumlah itu
masih fluktuatif.“Data
sementara, peserta BPJS Kesehatan sebesar 500 ribu jiwa. Setengahnya
atau 250 ribu jiwa sudah di-cover perusahaan masing-masing karena mereka
pekerja. Nah, sisanya ini yang kita tangani,” kata Arief. Untuk memuluskan program layanan Universal Health Coverage
antara Pemkot Tangerang dengan BPJS Kesehatan, Sekretaris Daerah Kota
Tangerang Dadi Budaeri telah membahas butir-butir MoU dengan Kepala
Cabang BPJS Kota Tangerang, Medianti Ellya Permatasari. “Insya Allah,
kita launching program ini tanggal 28 Februari nanti, bertepatan HUT
Kota Tangerang,” tegas Arief.Asisten
Daerah II Pemkot Tangerang Muhtarom menjelaskan, anggaran kesehatan
Kota Tangerang yang terangkum dalam program Tangerang Sehat mencapai 300
miliar rupiah lebih. Sebagian dari anggaran itu digunakan untuk
Universal Health Coverage. Menurut Muhtarom, UHC merupakan cara Pemkot
Tangerang mempermudah pelayanan di bidang jaminan sosial kesehatan
kepada masyarakat.“Pemkot Tangerang ingin memberikan kemudahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program ini,”ungkap Muhtarom.Program
Tangerang Sehat dimulai sejak tahun 2015. Pada tahun pertama, program
ini dimanfaatkan 74.854 orang. Satu tahun berikutnya atau di tahun 2016,
sebanyak 436.876 orang memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut.Pemkot
Tangerang juga mengikuti program integrasi Jaminan Kesehatan Nasional
dan Jaminan Kesehatan Daerah. Pada tahun 2016, terdapat sebanyak 18.314
penerima bantuan iuran (PBI) daerah. Sementara penerima bantuan iuran
(PBI) APBN sebanyak 288.955 peserta. Total warga Kota Tangerang yang
telah menjadi anggota JKN sebanyak 1.350.656 orang atau 66 persen dari
jumlah penduduk.Melalui
Tangerang Sehat, Pemkot Tangerang juga meningkatkan pelayanan kesehatan
di Kota Tangerang dengan membangun berbagai aplikasi pelayanan
kesehatan seperti Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit
(Simpati RS), Salam Sehat, SMS Bunda dan juga Sijariemas. Pemkot
Tangerang juga mempunyai sistem informasi layanan ambulans dan mobil
jenazah gratis.Hingga
akhir tahun 2016, Pemerintah Kota Tangerang telah mengoperasikan 33
unit pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), 2 unit puskesmas
persalinan, 4 unit puskesmas Instalasi gawat darurat 24 jam dan 1 unit
puskesmas rawat inap. Jumlah pos pelayanan terpadu yang berhasil
dibangun sebanyak 1.070 unit. Jumlah rumah sakit yang beroperasi di Kota
Tangerang sebanyak 28 unit. (ADV)
0 comments:
Post a Comment