JAKARTA – Apple Inc memastikan membangun pusat penelitian dan pengembangan alias research and development di Indonesia.
Perusahaan raksasa asal Amerika Serikat (AS) itu memilih lokasi di BSD City, Tangerang, Banten.
Dana sebesar USD 44 juta atau sekitar Rp586 miliar siap ditanamkan.
Menurut rencana, pusat riset itu akan menyerap 400 tenaga kerja.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut positif langkah yang dilakukan Apple di Indonesia.
Terlebih, Apple menyatakan akan memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
”Kami mengapresiasi upaya Apple karena mendukung kebijakan pemerintah
mengenai peningkatan kandungan lokal, inovasi, dan investasi, yang
akhirnya berbuah hasil,” ujar Airlangga setelah bertemu dengan Direktur
South Asia Apple Michel Coulomb di Jakarta, Kamis (30/3).
Pembangunan pusat penelitian dan pengembangan tersebut merupakan
upaya Apple untuk memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)
yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah menetapkan aturan untuk para vendor global yang akan memasarkan produk smartphone 4G di Indonesia.
Vendor global harus memenuhi TKDN 30 persen per awal 2017 ini. Jika tidak, izin pemasaran untuk produk tidak bisa dikeluarkan.
Komitmen investasi menjadi cara yang ditempuh Apple untuk memenuhi aturan TKDN.
Menurut aturan, untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi Rp550–700 miliar.
Rencananya, ada dua RnD Center lagi yang dibangun Apple di Indonesia, masing-masing di Jawa dan Sumatera.
Untuk sementara, Apple akan menghuni kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD).
Setelah itu, mereka akan menempati pusat risetnya di kawasan Digital Hub yang masih dalam proses pembangunan.
Pemilihan Green Office Park sebagai tempat singgah Apple, tampaknya, tak mengherankan.
Sebab, kawasan tersebut dibangun pengembang Sinar Mas Land.
Sementara itu, anak perusahaan Sinar Mas lainnya, yaitu Smartfren,
menjadi perusahaan operator pertama yang membawa masuk iPhone 7 secara
resmi ke Indonesia.
0 comments:
Post a Comment