MERAK – Dua menteri Kabinet Kerja meresmikan peletakkan
batu pertama (ground breaking) proyek dermaga eksekutif di Pelabuhan
Merak, Sabtu (27/5). Pelabuhan premium tersebut diklaim guna
meningkatkan kualitas layanan jasa penyeberangan melalui pengembangan
dan peningkatan fasilitas pelabuhan.
Dua menteri yang turut meresmikan priyek dermaga eksekutif tersebut
adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Sumarno.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi
mengatakan pengembangan dermaga 6 di Pelabuhan Merak menjadi prasarana
eksekutif, merupakan bagian dari perencanaan dan penataan Pelabuhan
Merak sebagai destinasi.
Ke depannya, Pelabuhan Merak tidak hanya menjadi simpul transportasi,
tetapi akan dikembangkan untuk menarik minat pelanggan
non-penyeberangan.
“Tren pelabuhan tidak sebatas prasarana untuk menyeberang, tetapi
menjadi destinasi wisata yang dapat memberikan atmosfer dan pengalaman
berkesan berupa layanan kelas premium saat dikunjungi,” ujarnya di
sela-sela acara di dermaga 6 eksekutif Pelabuhan Merak.
Dikatakannya, proyek dermaga eksekutif Pelabuhan Merak akan dibangun
di atas lahan seluas 41.803 meter persegi. Pelabuhan tersebut dibangun
dengan menelan investasi sekitar Rp 500 miliar dengan fasilitas
terminal, hotel, taman, musholla, komersial area dan lounge.
Ditargetkan, dermaga eksekutif ini dapat beroperasi tahun 2018,
sekaligus mendukung perhelatan Asian Games yang akan digelar di Jakarta
dan Palembang.
“Melalui proyek sinergi ini, diharapkan dapat memberikan akses
terbaik bagi masyarakat dan wisatawan lokal dan asing yang ingin
menyeberang dari dan ke pulau Jawa dan Sumatera,” harapnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan bahwa
pengembangan Pelabuhan Merak ke depannya tidak hanya terfokus pada
penyediaan jasa transportasi, tetapi juga menjadi pelabuhan destinasi
yang terintegrasi dengan layanan intermoda. Apalagi, layanan angkutan
umum di Pelabuhan Merak cukup komplit, tersedia layanan kereta api dan
bus.
“Tahun 2018, Pelabuhan Merak harus dapat menyediakan layanan premium,
khususnya untuk kendaraan pribadi/penumpang. Hal ini penting karena
semakin tingginya angka pertumbuhan mobil pribadi,” sebutnya.
Dikatakan, pembenahan dan peningkatan kualitas layanan penyeberangan
dinilai mendesak karena saat ini tengah berlangsung pembangunan Tol
Trans Sumatera, sehingga dikhawatirkan masih minimnya kualitas layanan
di Merak-Bakauheni dapat menjadi bottlenecking. (
0 comments:
Post a Comment