SERANG – Diprediksi tidak akan selesai tahun ini, sejumlah proyek
pembangunan infrastruktur di Provinsi Banten senilai Rp 213 miliar
dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Anggaran yang telah
disiapkan pun akan dialihkan untuk keperluan lain.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Banten Hudaya
Latuconsina menjelaskan, hal tersebut merupakan salah satu point yang
dibahas pada pertemuan hari ini dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan
akan dimasukan kedalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Perubahan.
“Sekarang sedang kita bahas, jika minggu ini selesai, pekan depan KUA
PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara)
APBD Perubahannya akan kita sampaikan ke DPRD,” ujar Hudaya kepada awak
media hari ini, Selasa (4/7).
Menurut Hudaya, Gubernur Banteb Wahidin Halim menilai perlu ada
penataan terhadap pekerjaan yang memakan waktu. Sehingga pekerja yang
sampai hari ini belum dilelang dan memerlukan waktu lama dalam
pengerjaannya lebih baik di batalkan.
“Beberapa yang di cut off seperti pembangunan rumah sakit, gedung,
jembatan Bogeg, jalan di Tanjung Lesung yang itu tidak selesai jika
dipaksakan. Beberapa diantaranya di Dindik,” ujar Hudaya.
Anggaran tersebut, lanjut Hudaya nantinya akan dialihkan untuk
sejumlah program prioritas dan penunjang parisiwata. Misalnya penataan
Banten Lama.
Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.
Menurutnya, hal yang sekiranya tidak bisa diselesaikan hari ini lebih
baik dihentikan dan anggarannya dialihkan untuk keperluan lain yang bisa
selesai tahun ini.
“Itu biasa, pekerjaa. yang gkk bisa dilaksanakan dikembalikan ke kas daerah di (APBD) perubahan,” ujar WH.
Saat ditanya terkait ke hal apa saja anggaran tersebut dialihkan, WH
menilai masih dalam pembahasan. “Yah nanti kita diskusikan,” katanya
singkat.
0 comments:
Post a Comment