CILEGON, (KB).- Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon
memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018
sebesar Rp 1,99 triliun. Angka tersebut, turun dari rencana sebelumnya,
di mana Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota
Cilegon 2018 diproyeksikan Rp 2,60 triliun.
Ini merupakan finalisasi hasil Rapat Kerja Anggaran (RKA) Badan
Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon
bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Cilegon, selama
tiga hari Selasa hingga Kamis (21-23/11/2017), di Puncak Bogor.
“RAPBD Kota Cilegon 2018 jika dibandingkan APBD 2017 itu naik. Di
APBD 2017 Rp 1,7 triliun. Tapi, jika dilihat dari usulan sebelumnya,
jumlah itu turun. Mengingat hasil rapat KUA-PPAS (Kebijakan Umum
Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara), RAPBD diusulkan Rp
2,60 triliun,” kata Ketua Harian Banggar pada DPRD Kota Cilegon, Isro
Mi’raj.
Menurut dia, turunnya angka tersebut, karena rasionalisasi dan
efisiensi anggaran pada sejumlah dinas. “Hasil pembahasan RKA turun dari
KUA-PPAS, lebih condong, karena pengaruh aturan baru pemerintah pusat
yang telah mengurangi dana perimbangan,” ujarnya. Politikus Partai
Golkar tersebut menuturkan, dana perimbangan sebelumnya dianggarkan Rp
809 miliar. Namun, nyatanya dikurangi Rp 7 miliar, sehingga menjadi Rp
802 miliar. Di satu sisi, pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan
asli daerah (PAD) di 2018.
Jika sebelumnya ditetapkan Rp 714 miliar, naik menjadi Rp 722 miliar.
“Jadi, defisit anggaran sekitar Rp 290 miliar, ditutup dengan
pengeluaran pembiayaan daerah, juga ditambah lain-lain pendapatan Rp 170
miliar,” tuturnya. Menurut dia, anggaran pendidikan dialokasikan 21
persen dari APBD 2018. Sementara, terkait pembangunan Alun-alun Cilegon,
tidak dianggarkan tahun depan. “Nanti Cilegon fokus pada sejumlah
megaproyek, seperti JLU dan sport center,” ucapnya. (
0 comments:
Post a Comment