Pertanyaan yang menjadi permasalahan
kita adalah mengapa para peserta didik senang menebar benih-benih kebencian,
permusuhan dengki dan demdam?. Mengapa para peserta didik sering terlibat aksi
kekerasan,yang bersifat verbal, fisik hingga menyebabkan nyawa melayang. Salah
satu jawaban dari pertanyaan di atas adalah karena kita gagal menjadi teladan
dalam membina karakter peserta didik.
Keprihatinan bangsa akan krisisi moral dan keteladanan memiliki
jangkauan pengaruh yang sangat luas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi memiliki dampak positif maupun negative. Dengan tehnologi yang
canggih , dengan duduk sambal menggerakan jari, berseluncur di dunia maya berbagai macam informasi dan tontonan yang
dapat menyebabkan rusaknya ahklaq para peserta didik . tontonan berubah menjadi
tuntunan walaupun tontonan tersebut tidak bersifat edukatif. Lihatlah betapa
anak-anak sekarang berusaha meniru apa yang mereka lihat tayangan TV dari prilaku
artis sampai pada tokoh-tokoh di film kartun, meskipun tidak jarang yang mereka
serap berdampak negative bagi perkembangan mental mereka. Apakah guru di sekolah tidak bisa menjadi
panutan, sehingga tontonan menjadi panutan?.
Guru adalah orang yang memiliki peranan
yang penting dalam membina karakter peserta didik di sekolah. Selain
mentransfer ilmu pengetahuan guru juga
harus menjadi suri teladan bagi para peserta didiknya. Dengan perkataan dan
perbuatan guru yang mencerminkan perilaku yang terpuji, maka peserta didik akan
mudah mencontoh dan meniru perkataan maupun perbuatan guru. Kata kunci yang
tepat dalam membina karakter peserta didik di sekolah guru harus mampu menjadi suri tauladan bagi
peserta didiknya. Sesuatu yang diperbuat
melalui keteladaanan akan berdampak lebih luas, lebih jelas dan lebih
berpengaruh dari pada yang dikatakan. Keteladanan mutlak harus ada jika ingin generasi bangsa ini menjadi generasi
yang berbudi pekerti luhur. Keteladan yang dimaksud adalah keteladana dari
semua unsur yaitu, orang tua , guru, dan para pemimpin dalam masyarakat. Disamping
keteladan guru yang utama pembinaan karakter di sekolah perlu juga menggunakan
metode pembelajaran yang menyentuh emosi
dan keterlibatan para peserta didik.
Selaras dengan tujuan pendidikan
Nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketaqwaan ini
mengisyaratkan bahwa pembangunan karakter
peserta didik bersumber dari keyakinan beragama, artinya bahwa semua
proses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai Ketuhanan sesuai
dengan keyakinan agama yang diyakini. Menyadari pentingnya nilai-nilai agama
dan pembinaan karakter peserta didik maka diharapkan guru menjadi orang yang
digugu dan ditiru, kepribadian guru menjadi idola bagi para peserta didiknya. Agar
peserta didik dapat menjadi hebat dan mampu menjadi generasi
rahmatanlil’alamin. Merekapun akan menjadi manusia-manusia berkualitas, unggul
dan berdaya tahan tinggi dalam menghadapi perubahan zaman.
Penulis
Nama :
Siti Marfuah
Tempat Tugas :
SDN. Keranggot Kec. Jombang Kota Cilegon
0 comments:
Post a Comment