SERANG, (KB).- Pemprov Banten melalui Dinas
Pertanian (Distan) Provinsi Banten berencana membangun sebuah pasar
ternak terpadu di wilayah Banten tahun depan. Pasar tersebut, akan
difungsikan sebagai pusat niaga ternak.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid
mengatakan, saat ini distribusi hewan ternak di wilayah Banten masih
banyak dijual ke luar daerah. Padahal, potensi hewan ternak di Banten
terutama kerbau sangat luar biasa.
“Di jual ke luar daerah dan pembeli menjualnya lagi ke pasar karena
banyak rantai distribusi makannya harga ke peternak jadi kecil,”
ujarnya, kepada wartawan usai acara pesta patok di Agro Techno Park,
Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (9/11/2017).
Rata-rata bibit unggul Banten keluar setiap minggu untuk wilayah
Lampung, Jambi, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan, sehingga
harga jual otomatis menurun. Karna itu, persoalan tersebut akan coba
dijawab dengan sebuah pasar ternak terpadu. “Agar semakin meningkatkan
kesejahteraan peternak,” katanya.
Disamping itu, peternakan di Banten juga mengahadapi semakin
menipisnya bibit unggul, baik betina produktif maupun pejantan unggul.
“Dengan cara ini (menjarig bibit lokal) insya allah peningkatan kualitas
bisa dilakukan dan perkawinan kekerabatan (hewan ternak) bisa ditekan,”
ucapnya.
Upaya yang juga akan dilakukan pihaknya yaitu dengan pemberlakuan
moratorium penjualan bibit ungul keluar daerah. “Banten adalah pusat
pembibitan ternak terbaik di nusantara yang bertempat di Lebak. Kami
ingin kami menjaga, kami membuat pembatasan. Bukan mengurangi rejeki
mereka tapi ada tahapan yang kami atur,” ujarnya.
Gubernur Banten, Wahidin Halim mengakaui jika selama masih banyak
yang perlu dibenahi dalam hal meningkatan kesejahteraan peternak.
Caranya melalui pembangunan sebuah fasilitas agar produksi peternakan
bisa meningkat. “Tempat transaksinya, jual belinya, harga mesti
dikendalikan jangan, banyak yang perlu dibenahi. Perlu dibangun pasar
ternak, pasar sayur, pasar induk. Produksinya harus ditingkatkan karena
permintaannya juga tinggi, permintaan daging tinggi,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment