KM Sinar Bangun tenggelam. (ist) |
MEDAN – Tidak adanya manifest dan data penumpang kapal sehingga menyulitkan pendataan jumlah korban dalam dua hari ini.
Data terakhir dari Korem 022/Pantai Timur, Kodam I/BB, korban Kapal Motor Sinar Bangun berjumlah 166 orang
Data korban yang hilang, selamat, dan meninggal tersebut berjumlah
166 orang yang resmi ditandatangani oleh Kepala Seksi Intelijen Letnan
Kolonel Inf Sutan Lubis, a.n Komandan Korem 022/Pantai Timur.
Sebelumnya, Kasiops Kantor SAR Medan M Agus Wibisono mengatakan,
hingga sore hari belum ada perkembangan lebih lanjut terkait korban
tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun.
Malah jumlah korban yang melapor kehilangan keluarga tambah banyak.
Lebih lanjut, Agus dan timnya masih terus mendata jumlah korban hilang.
Terkait belum adanya penemuan korban, Agus menduga korban tenggelam
dan terjebak di dalam bangkai kapal dan tenggelamnya kapal sangat jauh
di kedalaman melebihi 50 meter ke dasar Danau Toba.
“Kesulitan kita masih di Tim SAR yang tidak mampu menyelam di kedalam
50 meter di bawah permukaan air Danau Toba yang sangat dingin. Makanya
kita masih menunggu alat untuk menyelam di kedalaman yang didatangkan
Basarnas dari pusat,” ungkap Agus.
Pesawat Hercules TNI AU type C-130 H/HS/L-100-30, Nomor A-1323 tiba
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Selasa (19/6/2018). Pesawat ini
membawa tim Basarnas dari Jakarta untuk membantu mencari korban hilang
tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Samosir,
Senin (18/6/2018) sore.
Ada pun jumlah personel yang dikomandoi Brigjend TNI Bambang Suryo
itu adalah dari Marinir 10 orang dan dari Basarnas-Alkap Basarnas 16
orang.
Sekitar pukul 15.20 Wib, tim bergerak dari Bandara Silangit via darat
dikawal SubDenpom 1/2-2 Tarutung menuju Posko di Kecamatan Tigaras,
Kabupaten Simalungun.
Sebagaimana diketahui, hingga pukul 14.00 WIB, Selasa (19/6/2018),
pencarian hari kedua yang dilakukan tim gabungan Basarnas, BNPB, BPBD,
Marinir TNI-AL, dan Sat Polair masih belum membuahkan hasil.
0 comments:
Post a Comment