Friday, 13 July 2018

Membaca Kekuatan Politik di Pilpres 2019

Pertemuan Komunitas Relawan Tanpa Warna (RTW)  di BSD Tangerang
Gaung Pilpres 2019 Sudah mulai Terdengar Masing Strategi Untuk Mendapat Simpati dari Pemilih sudah mulai di lakukan ada dua Kekuatan yang yang akan tampil di Pilpres 2019 kekuatan Pendukung Pemerintah dan Pendukung Non Pemerintah sedangkan Pendukung Pemerintahan yang didukung oleh koalisi partai Politik dengan kubu oposan yang perlu di perhitungakan karena mereka memiliki basic massa yang jelas dan terstruktur di semua lapisan daya tawar-menawar politisnya sesungguhnya kurang ideal dalam praksis demokrasi.
Situasi semacam itu bisa mengarah pada pemerintahan yang oligarkis, yang terlalu sibuk membagi-bagi kue politik di kalangan elite pendukung pemerintah, dengan risiko abai terhadap kepentingan masyarakat, terutama yang di kalangan akar rumput.
Itu sebabnya, dalam perpolitikan mutakhir di Tanah Air, kekuatan oposan seperti yang dimainkan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara konsisten perlu diapresiasi.
Dalam konteks persiapan menuju Pilpres 2019, konstelasi pengkubuan yang terlampau berat dukungannya terhadap petahana yang membuka peluang raibnya pesaing petahana sehingga harus melawan kotak kosong dalam pencoblosan agaknya perlu dihindari.
Dari sinilah apresiasi perlu diberikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Parabowo Subianto yang siap maju melawan petahana (Joko Widodo) dalam rivalitas meraih kursi kepresidenan dalam Pilpres 2019.
Bukan hanya kepada Prabowo dan Gerindra, apresiasi yang tak kalah nilainya juga layak diberikan kepada parpol dan elite yang memilih menjadi bagian dari koalisi kubu pesaing petahana. Sejauh ini, partai politik yang konsisten untuk menjadi kubu opisisi adalah PKS dan Gerindra.
Partai Amanat Nasional  (PAN), dalam posisi politiknya saat ini, boleh dibilang abu-abu karena kadernya masih ada yang duduk di pemerintahan meskipun Tokoh  seniornya, Amien Rais, merupakan pengkritik utama kebijakan pemerintah.
Akan halnya dengan Partai Demokrat, peran politiknya dalam berelasi dengan pemerintah juga tak selugas Partai Gerindra dan PKS.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga bermain-main dengan peran politiknya. Meskipun partai yang punya banyak pendukung dari kaum nahdiyin ini berkoalisi dan kadernya memperoleh kursi kementerian untuk menjadi pembantu Presiden Jokowi, dalam hal dukungan terhadap capres untuk Pilpres 2019 masih menimbang-nimbang situasi politik mutakhir.
Yang ideal, cukuplah jika koalisi pendukung petahana untuk Pilpres 2019 tidak semakin gemuk dengan bergabungnya parpol-parpol yang selama ini masih menunggu perkembangan politik dalam menentukan dukungan koalisi.
Jokowi sebagai petahana yang resmi dideklarasikan oleh parpol pengusungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019 sudah didukung oleh partai besar lain Partai Golkar dan Partai Nasdem, PPP, Partai Hanura, dan beberapa parpol pendatang baru seperti Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia.
Bila PAN mengikuti langkah politik pendirinya Amien Rais, yang cenderung mengisyaratkan kontra terhadap kebijakan Jokowi, ada kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi yang mendukung Prabowo.
Persoalannya, jika terjadi keberimbangan kekuatan politik antara petahana dan penantangnya dalam Pilpres 2019, ada sejumlah pihak yang memandangnya sebagai bahaya karena akan terjadi pengkutuban kekuatan, yang akan membelah rakyat menjadi dua kekuatan yang saling berhadap-hadapan dan bisa mengkhawatirkan kestabilan dan keamanan politik menjelang pencoblosan Pilpres yang berbarengan dengan Pileg.
Salah satu politikus yang khawatir atas situasi pembelahan dua kubu itu adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Sebetulnya kekhawatiran semacam itu tak perlu sebab pengalaman berdemokrasi yang semakin matang yang diimbangi dengan konsolodasi yang kian mantap antara pimpinan puncak Polri dan TNI akan menihilkan kemungkinan instabilitas dan kerusuhan dalam pencoblosan Pilpres 2019.
Prabowo Subianto dalam kiprah politiknya juga memperlihatkan kematangan. Itu bisa dibaca saat dia bersilaturahim dengan Jokowi baik di rumah pribadinya maupun di Istana Presiden. Saat itu Prabowo mengatakan kepada pers bahwa situasi politik yang gontok-gontokan harus dihindarkan.
Oleh sebab itu, pesimisme dalam menapaki momen penting pencoblosan Pilpres dan Pileg 2019 tak perlu digaung-gaungkan di ruang publik. Sebaliknya, optimisme tentang stabilitas dan kemanan dalam hajatan akbar demokrasi pada 2019 itu justru perlu dikumandangkan.
Tentu semua itu, kestabilan dan keamanan, akan dengan mudah terpelihara dan terkawal ketika para elite politik yang bersaing dalam perebutan kekuasaan itu punya komitmen bersama untuk siap menang sekaligus untuk siap kalah.
Kekalahan dalam politik hanyalah kemenangan yang tertunda. Dan parpol yang berperan sebagai oposan pun tak kalah bernilainya dalam upaya meluruskan kebijakan pemerintah yang dipandang merugikan kepentingan banyak orang.
Apresiasi terhadap oposan, terutama oposan yang konsisten seperti Gerindra dan PKS tentu di tataran politik nasional perlu diberikan sebab tanpa mereka demokrasi menjadi pincang.
Sangat tidak ideal buat pemantapan demokrasi di Tanah Air jika kubu yang digalang Gerindra dan PKS tidak mengajukan rival bagi petahana dalam Pilpres 2019. Prediksi suram pengamat politik bahwa petahana sangat mungkin berkompetisi dengan kotak kosong, dengan demikian, bisa dicegah.
Bahkan, sekalipun bukan Prabowo sendiri yang mungkin akan berkompetisi melawan petahana, publik layak mengapresiasi Ketua Umum Partai Gerindra itu sejauh dia andil dalam menghadirkan dan mendukung tokoh yang akan menjadi pesaing petahana.
Rivalitas dalam politik pada akhirnya hanyalah momen rutin untuk menentukan pemimpin politik terbaik, yang tak perlu dipandang sebagai pertarungan hidup mati dengan mengerahkan tenaga dan dana habis-habisan, apalagi dengan slogan: menang atau mati sekalian.
Politikus yang negarawan pastilah bervisi jauh ke depan: dalam rivalitas merebut kursi kekuasaan, Pilpres 2019 bukanlah akhir segalanya. Kalah di Pilpres 2019, masih ada Pilpres 2024 dan seterusnya. 
Oleh Sindu Adi Pradono SH
Pengamat Kebijakan Publik
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support