Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pandeglang, H.
Entis Sutisna mengajak seluruh umat beragama dari berbagai lintas agama
untuk bersam-sama menjaga kondusivitas daerah. Sebab, rasa aman, nyaman,
damai dan tenteram menjadi kunci menuju suksesnya pemilihan umum
(pemilu) pileg maupun pilpres 2019. Selain menciptakan kondusivitas
daerah, kata Entis, kesuksesan pemilu 2019 juga ditentukan oleh
nilai-nilai kerukunan antar umat beragama.
“FKUB punya kewajiban mengajak, menyerukan umat agar menjaga
kerukunan antar umat dan menciptakan kondusivitas daerah. Karena
menjelang pemilu, tentu nilai kerukunan dan kondusivitas daerah menjadi
kunci kesuksesan pemilu berjalan aman, nyaman, damai dan tentram,” kata
Ketua FKUB Pandeglang, H. Entis Sutisna kepada Kabar Banten, dalam
agenda sosialisasi Peraturan Bersama Menteri (PBM), nomor 9 dan 8 tahun
2006 tentang pedoman kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam
memberikan izin pendirian rumah ibadah dan tempat ibadah, di Aula Hotel
Rizki Pandeglang, Kamis (25/10/2018).
Entis mengatakan, momentum pemilu harus dijadikan pelajaran
berdemokrasi yang baik. Untuk itu, forum juga berharap kegiatan
sosialisasi ini juga bisa memberikan pencerahan kepada para tokoh pemuka
agama, pemuda, ormas dan tokoh masyarakat untuk sama-sama menyerukan
tidak golput dan mengajak masyarakat menjaga kondusivitas daerah,
sehingga pemilu berjalan netral, aman dan damai.
Wakapolres Pandeglang, Kompol Heri Wahyu Mandung menyampaikan materi
tentang keamanan pemilu. Menurut dia, Polri siap mengamankan, mengayomi
dan melindungi masyarakat, termasuk upaya menciptakan situasi Kamtibmas
yang aman menjelang pemilu pileg dan pilpres 2019. “Kondisivitas daerah
sangat penting dan untuk menciptakan keamanan tentu butuh peran serta
elmemen masyarakat. Hindari konflik dan jaga kerukunan agar situasi
pemilu berjalan netral, aman dan damai,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Banten, Dr, KH. M. Romli M.Hum menyampaikan
materi tentang kerukunan umat bergama. Ia mengajak seluruh umat
beragama agar menjaga nilai-nilai kerukunan dan menciptakan kondusivitas
daerah. “Iya, kerukunan itu sebetulnya sudah tercermin dalam dasar
negara Pancasila yakni sila pertama ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Saya
mengajak semua pemuka agama untuk rukun dan menjaga kedamaian,” ujarnya.
Sementara soal isu tentang LGBT, lanjut Romli, apa yang disampaikan
Kementeria Agama tidak melegalkan masalah tersebut. Namun demikian,
orang-orang itu (LGBT) harus disembuhkan dengan bimbingan dan arahan,
sehingga mereka bisa kembali ke jalan yang benar.
Sosialisasi PBM ini dibuka Asda I Pemkab Pandeglang, H. Agus Priyadi
Mustika. Hadir di acara itu, Ketua MUI Pandeglang, KH, Hamdi Ma’ani,
para Ketua Ormas dan sejumlah utusan tokoh lintas agama, Islam, Kristen ,
Budha, Katolik, se-Kabupaten Pandeglang. Selain itu hadir utusan dari
Kejaksaan Negeri Pandeglang, Heryanto Slamet, anggota KPU,Ahmadi ,
Kasdim 0601Pandeglang, dan Kepala Kemenag Pandeglang, Drs. Endang, MPdi.
0 comments:
Post a Comment