“Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih; yang paling utama adalah ucapan “lâ ilâha illallâh” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari tengah jalan.” (HR. Bukhari Muslim)
Sahabat, ada banyak orang yang tak peduli dengan kesulitan orang
lain, apalagi jika orang yang tertimpa kesusahan tersebut merupakan
orang tak dikenal.
“Urusan saya sendiri sudah banyak, tak perlu sok peduli mengurus
orang lain!” cukup banyak yang berprinsip demikian. Tepatkah sikap
seperti itu?
Sayangnya ajaran Islam tak menghendaki umatnya bersikap abai terhadap
kesulitan orang lain, bahkan salah satu cabang iman paling rendah
adalah menyingkirkan rintangan di jalan. Bukankah hal ini membuktikan
ajaran Islam meminta kita untuk peduli pada orang lain sekalipun yang
tidak kita kenal?
Bahkan ada hadits yang menjelaskan tentang seorang pemuda yang masuk
surga hanya karena membantu menyingkirkan duri dari jalan yang banyak
dilalui kaum muslimin:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada
seseorang laki-laki yang melewati ranting berduri berada di tengah
jalan. Ia mengatakan, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan duri ini dari
kaum muslimin sehingga mereka tidak akan terganggu dengannya.’ Maka
Allah pun memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Muslim)
Apalagi jika kita memperlihatkan kepedulian pada saudara-saudara yang
tertimpa bencana asap? Bencana kelaparan? Bencana kekeringan? Bencana
kebakaran maupun bencana alam lainnya? Sekalipun kita tak mengenali
mereka sebagai keluarga kandung, namun penting untuk merasakan
kepedulian atas musibah yang menimpa mereka.
Sahabat, sebenarnya apa sajakah manfaat peduli pada orang lain di
saat ada begitu banyak masalah diri dan keluarga sendiri yang perlu kita
pedulikan? Berikut beberapa di antaranya:
1. Allah berikan kemudahan, pertolongan, selama kita masih mau menolong sesama
Sukakah kita jika Allah memberi kemudahan dalam segala persoalan
hidup, meringankan beban di akhirat kelak serta menolong di saat kita
membutuhkan pertolongan? Maka buktikanlah dengan kepedulian pada sesama!
“Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah
pasti akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang
memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan
memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong
hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan at-Tirmidizi)
2. Bukti bahwa kita merupakan bagian dari orang-orang yang beriman
Jangan mengaku bagian dari kaum mukminin jika kita tak memiliki rasa kepedulian sosial pada sesama!
Ada banyak saudara kita yang meninggal karena bencana asap, sudahkah
kita peduli? Ada saudara kita yang dizhalimi hingga tewas mengenaskan,
sudahkah kita peduli? Minimal ikut merasakan kesakitan dan mendoakan
mereka.
Diriwayatkan dari Abi Musa ra. di berkata, “Rasulullah saw. pernah
bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan
yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.'” (HR. Bukhari)
Bukankah sesama muslim diumpamakan sebagai satu tubuh? Apabila ada
satu bagian yang sakit, maka seluruh tubuh akan terasa tak nyaman.
Adakah kita merasa tak nyaman ketika melihat kesulitan sesama saudara
seiman? Jangan jauh-jauh dulu, cukup peduli kah kita ketika mendapat
tempat duduk di kereta tetapi kemudian melihat ada ibu hamil atau ibu
membawa bayi yang sedang berdiri? Tidak peduli pada kesusahan orang lain
bisa memperlihatkan bahwa kita bukan bagian dari kaum mukminin!
3. Menghindarkan diri dari siksa neraka
Jangankan peduli pada sesama manusia, bahkan kepedulian pada binatang
sekalipun bisa membawa seorang pelacur ke surgaNya. Sebaliknya,
ketidakpedulian pada binatang sekalipun bisa menjebloskan diri kita ke
nerakaNya:
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita
dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak
diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil
yang ada di lantai.” (HR. Bukhari) Na’udzubillah min dzalik.
4. Kepedulian merupakan bentuk lain dari sedekah
Bagi yang tak memiliki banyak harta, perbanyaklah kepedulian terhadap
sesama! Lakukan hal-hal yang menunjukkan kepedulian kita karena hal
tersebut akan bernilai sama dengan sedekah!
“Tidak seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman melainkan
bagian yang dimakan dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian
yang dicuri dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian yang
dimakan oleh burung-burung adalah sedekah baginya, serta bagian yang
dikurangi oleh seseorang juga sedekah baginya.” (H.R. Al-Bukhari, 8:118; Muslim, 8:176; At-Tirmidzi, 5:253)
Sahabat, jelas bahwa peduli adalah salah satu bukti iman. Tak perlu
repot-repot memoles penampilan fisik dengan gaya orang shaleh pada
umumnya, karena penampilan luar saja tak bisa menunjukkan keimanan di
hati.
Buktikanlah keimanan kita dengan kepedulian, minimal dengan
memikirkan dan mendoakan urusan umat ini! Lebih jauh lagi, dengan ikut
berkontribusi memberi solusi untuk permasalahan umat. Wallaahualam. (SH)
0 comments:
Post a Comment