JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman,
mengatakan logistik Pemilu 2019, khususnya kotak suara, telah selesai
diproduksi 100 persen.
Dari 100 persen kotak suara itu yang telah diproduksi itu, sebanyak
76 persen telah didistribusikan ke berbagai daerah. “Jumlah kotak suara
yang sudah selesai diproduksi 100 persen, 76 persennya sudah
didistribusikan ke satuan kerja kabupaten/kota,” ujar Arief dalam acara
Rapat Forum Konsolidasi Nasional Persiapan Pemilihan Umum 2019, di
Ecovention Park Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11).
Hadir dalam Rakornas KPU itu, di antaranya, Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua DPR Utut Adianto, dan komisioner Bawaslu. Dia
menambahkan, item logistik lainnya seperti tinta dan hologram masih
pada tahap produksi. Sementara surat suara diakui Arief belum dikerjakan
sehubungan masih adanya tahap perbaikan daftar pemilih tetap (DPT)
Pemilu 2019.
Dari rapat pleno, Kamis 15 November 2018, KPU telah menyelesaikan
rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) di 28
provinsi, sedangkan enam provinsi lainnya mengalami penundaan waktu 30
hari dari 15 September 2018.
Enam daerah tersebut, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Sulawesi Tenggara. Hasil
rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) di 28
provinsi, sebanyak 189.144.900. Arief yakin, perbaikan DPT selanjutnya
merupakan perbaikan terakhir mengingat produksi surat suara akan
dilakukan pada 2 Januari.
“Nanti akan ada surat suara. Surat suara akan mulai produksi tanggal 2
Januari diperkirakan Februari mulai didistribusikan. Dari rangkaian
produksi hingga distribusi logistik, Arief mengatakan seluruhnya sesuai
waktu yang ditargetkan,” tukasnya.
Sistem E-Katalog
Arief mengeklaim bahwa KPU berhasil menghemat anggaran pengadaan
logistik Pemilu 2019 hingga 500 miliar rupiah atau lebih tepatnya
548.962.010.165 rupiah.
Penghematan itu berhasil karena proses pengadaan logistik dilakukan
menggunakan sistem e-katalog. Penghematan itu adalah hasil dari lelang
melalui e-katalog terhadap sembilan item logistik. KPU berhasil mencapai
nilai kontrak 473 miliar rupiah untuk pengadaan logistik Pemilu 2019.
“Untuk logistik 2019 ini, KPU melakukan penghematan sampai 548 miliar
rupiah dari total Hasil Perkiraan Sendiri (HPS) 1,021 triliun rupiah.
Pencapaian itu berhasil kami raih karena sembilan item kita lelang
melalui e-katalog,” pungkasnya. Arief mengaku KPU sudah siap
melaksanakan pemilu pada 17 April 2019, baik dari segi anggaran,
logistik hingga personel.
“Dari beberapa komponen nggak ada masalah yang berarti, maka KPU
menyimpulkan sampai tahap ini KPU siap menyelenggarakan Pemilu 2019,”
kata Arief dalam sambutannya.
0 comments:
Post a Comment