TANGSEL-Sebagai wilayah perkotaan yang terus berkembang. Kota Tangerang
Selatan mengandalkan salah satu pendapatan daerahnya dari sektor
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) .
Kepala Bidang Pajak Daerah 1 Bapenda Tangsel Indri mengatakan, setiap
tahunnya rata-rata jumlah para wajib pajak yang menunaikan kewajibannya
membayar PBB hanya berkisar antara 50-55 persen dari total keseluruhan
wajib pajak.
"Setiap tahunnya warga Tangsel yang ditagih PBB tahun 2018 yang bayar tak lebih dari 52 persen, dari 400 ribu wajib pajak.
Posisi 2018 yang bayar baru 53 persen," ungkap Indri saat memberikan
materi dalam Kegiatan Sosialisasi PBB dan BPHTB di Kantor Kecamatan
Ciputat Timur, Kamis (15/11/2018).
Selain PBB, Indri menyebut pendapatan asli daerah terbesar lainnya
bersumber dari BPHTB, yang pada tahun 2018 ini ditargetkan sebesar Rp429
miliar.
"Pemkot Tangsel untuk melakukan pembangunan mengandalkan dari pajak
daerah dan retribusi. Dari pajak daerah yang paling besar menyumbang
untuk pembangunan ya dari BPHTB (pajak peralihan) dan PBB. BPHTB
penyumbang terbesar tahun ini, target 429 Miliar. Saat ini kurang 70
Miliar," jelas Indri.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany meminta agar
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus melakukan inovasi dan
memanfaatkan teknologi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat ini Bapenda Tangsel sendiri disebutnya, telah memiliki aplikasi
ETA (Easy to Acceess) PBB BPHTB yang merupakan aplikasi yang merupakan
sebuah layanan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi
seputar pelayanan pajak PBB dan BPHTB.
"Bahwa untuk menghindari kebocoran dan juga melakukan kontrol dan
pelayanan kepajakan kita menggunakan teknologi. Saya minta inovasi
Bapenda tidak hanya di ETA saja," ucap Airin dihadapan peserta
sosialisasi.
Airin pun menyebut, pemanfaatan teknologi menjadi penting agar
masyarakat semakin diberikan kemudahan dan tidak lagi perlu melakukan
tatap muka dengan petugas, karena semua transaksi telah bisa dilakukan
secara online dan real time.
"Karena tiap tahun PAD kita bertambah. Baik dari transaksi jual beli
ataupun objek pajak yang meningkat. Kita perlu menjaga ini semua. Karena
sumber pendapatan untuk pembangunan salah satunya dari PBB dan BPHTB,"
tandasnya.(
0 comments:
Post a Comment