JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para Bupati
agar lebih memberdayakan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Sebab,
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor tersebut.
Pesan Presiden tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, usai bertemu dengan Presiden Jokowi bersama puluhan bupati lain di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/11).
Menurutnya, Presiden banyak menyinggung sektor ekonomi kreatif. Presiden minta para bupati mendorong sektor ekonomi kreatif bisa tumbuh. Pendidikan bisa diajak kolaborasi untuk melahirkan entrepreneur-entrepreneur.
Presiden, lanjut Azwar, lalu mencontohkan bentuk usaha yang dapat dikembangkan salah satunya produk kopi. Cara pengembangannya dengan membuat jurusan yang berkaitan dengan kopi di sekolah-sekolah.
“Masa Indonesia ini menghasilkan kopi paling banyak, tapi kalah dengan Italia yang tidak punya lahan kopi. Harus ada jurusan kopi,” katanya menirukan Presiden. Jokowi mengajak para kepala daerah itu simple, fokus, tidak usah aneh-aneh supaya hasilnya bisa lebih terukur.
Selain itu, Presiden juga memerintahkan bupati untuk memperhatikan harga-harga bahan pokok. Hal itu dilakukan karena Presiden tidak ingin ada lonjakan harga yang membuat inflasi ikut naik.
“Bapak Presiden juga menginstruksikan untuk menstabilkan harga, guna menahan laju inflasi. Para kepala daerah bersama-sama menjaga,” tambah Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang juga Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Mardani H Maming.
Ekonomi Global
Sebelumnya, saat memberi sambutan, Presiden Jokowi meminta kepada para bupati agar ikut mewaspadai adanya gejolak perekonomian global yang dapat berdampak terhadap perekonomian nasional.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan beberapa informasi yang berkaitan dengan ekonomi. Saya kira semua tahu bahwa ekonomi global sedang dalam posisi sulit dan tidak menguntungkan kita secara pertumbuhan,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Presiden lalu mencontohkan perekonomian Turki, Argentina, Brasil, dan Venezuela yang tingkat inflasinya mencapai seratus persen. Dia juga menyinggung perang dagang antara Tiongkok dan Amerika yang sampai kini belum ada tanda-tanda mereda.
Presiden minta terkait kondisi-kondisi sseperti ini agar berhati-hati dan waspada karena gejolak ekonomi di sebuah negara bisa berdampak ke negara lain.
Namun, lanjut Presiden, hingga kini, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih dapat terjaga dengan baik. Dari informasi terakhir BPS dapat diketahui, pertumbuhan ekonomi stabil dan naik pada triwulan ketiga dalam kisaran 5,17 persen.
Sementara itu, Mardani menambahkan, selain persoalan ekonomi juga ikut dibahas mengenai adanya isu-isu terkait tenaga kerja asing dan PKI yang sempat ramai di media sosial.
Presiden kembali menekankan, PKI dibubarkan tahun 1965. Dirinya baru
lahir 1961, sehingga saat PKI dibubarkan baru berumur 4 tahun.
Menurut dia, para bupati yang mendengarkan pun merasa puas karena Presiden Jokowi menjawab dengan lugas berbagai pertanyaan.
Jawaban Presiden melegakan karena isu tersebut banyak mencuat di mendsos dan menyibukkan bupati untuk menjawab.
“Kita terima kasih karena Presiden sudah menjawab jawaban dengan lugas,” tutupnya. f
0 comments:
Post a Comment