BADUNG – Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani
memastikan realisasi defisit anggaran pada akhir 2018 bisa mencapai dua
persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dari target
2,19 persen
. Proyeksi pencapaian ini didukung oleh pendapatan dari sektor pajak
yang bisa mendekati target serta belanja yang lebih optimal dan
efisien dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini merupakan kombinasi dari indikasi pendapatan yang bisa total
mencapai target dan penyerapan belanja yang lebih optimal dari 2017,”
katanya di Nusa Dua, Bali, Rabu (5/12).
Meskipun proyeksi defisit anggaran ini lebih rendah dari target, ia
memastikan pembangunan yang dilakukan hingga akhir tahun tetap
berkualitas dan ekspansif sesuai rencana.
Pemerintah, kata Askolani, juga terus mengupayakan realisasi defisit
anggaran di tahun-tahun mendatang semakin mengecil seiring dengan
pengelolaan APBN yang semakin sehat.
Hal tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan dari sektor pajak
maupun penerimaan negara bukan pajak yang disertai oleh belanja
produktif hingga ke tingkat desa.
Melalui upaya optimalisasi tersebut, dia menyakini pemerintah secara
perlahan-lahan tidak lagi bergantung pada pembiayaan yang berasal dari
utang.
“Kita memang arahnya semakin mengecil, dengan arahnya mengecil,
neraca keseimbangan primer juga semakin mengecil,” ujar Askolani.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit anggaran
hingga akhir Oktober 2018 mencapai 237 triliun rupiah atau 1,6 persen
terhadap PDB.
Askolani memperkirakan terdapat pengurangan sebesar 70-80 triliun
rupiah pada akhir tahun dari target defisit anggaran yang ditetapkan
dalam APBN sebesar 325,9 triliun rupiah atau 2,19 persen terhadap PDB.
Strategi Penerimaan
Askolani menambahkan upaya pengurangan realisasi defisit anggaran membutuhkan strategi penerimaan perpajakan yang kuat.
Menurutnya, penerimaan perpajakan yang sebanyak 80 persen merupakan
sumber pendapatan dalam APBN perlu diperkuat guna mendukung pembiayaan
untuk menutup defisit anggaran.
Dengan penerimaan perpajakan yang baik, pemerintah tidak lagi
bergantung pada pembiayaan utang dan mampu menjaga kualitas defisit
anggaran.
0 comments:
Post a Comment