Monday, 10 December 2018

Investasi Seret, Pertumbuhan Stagnan


JAKARTA - Sejumlah kalangan memperki­rakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan belum mampu beranjak dari stagnasi per­tumbuhan lima persen yang sudah berlangsung sejak 2013. Selain faktor eksternal seperti dampak perang dagang dan era bunga tinggi, pertumbu­han juga terhambat akibat seretnya laju investasi.
Direktur Eksekutif indef, Enny Sri Hartati, mengatakan pertumbuhan ekonomi 2019 masih sulit untuk melampaui angka lima persen. Hal ini terutama disebabkan seretnya aliran investa­si yang masuk sehingga tidak ada akselerasi.
Padahal, lanjut dia, apabila Indonesia mampu menggenjot investasi, hal ini bukan hanya bisa mengantisipasi dampak perang da­gang, tapi juga mendorong pertumbuhan eko­nomi tinggi. Sayangnya, meski minat investor sebenarnya lebih besar untuk menanamkan modalnya ke Indonesia, tapi faktanya banyak yang mengalir ke negara tetangga.
“Jadi sebenarnya, kendala kenapa kita stag­nan lima persen bukan di luar, tapi di dalam negeri. Sehingga investasi itu sekarang seperti air, mencari jalannya sendiri. Artinya, mencari risiko yang lebih rendah. Salah satunya di Asia, termasuk Indonesia. Tapi di Indonesia mampet semua. Nggak mengalir,” ungkap dia, di Jakarta, Minggu (9/12).
Sebelumnya, analis juga memperkirakan arus investasi pada tahun depan hanya tum­buh sekitar empat persen. Hal itu disebabkan pengetatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akhirnya harus diserap oleh perbank­an dengan kenaikan suku bunga simpanan.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan hanya akan mencapai 4,9 persen, lebih rendah dibandingkan dengan asumsi pemerintah sebesar 5,3 persen. Per­lambatan pertumbuhan itu antara lain akibat depresiasi rupiah yang dipicu penguatan dollar AS, menyusul tren kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS. Selain itu, konsumsi dalam negeri yang selama ini menjadi motor pertumbuhan, diprediksi hanya akan tumbuh 4,93 persen.
Terkait dengan proyeksi pertumbuhan, lem­baga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, pekan lalu juga memangkas proyeksi pertum­buhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dari 5,1 persen menjadi lima persen.
Alasannya, Fitch menilai Indonesia masih rentan dengan sentimen eksternal. Ini terlihat dari pertumbuhan impor yang lebih kencang dibandingkan ekspornya. “Sektor eksternal berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kami perkirakan, proyeksi pertum­buhan ekonomi tahun depan akan turun ke 5 persen,” jelas Fitch.
Di samping itu, koreksi pertumbuhan juga dilakukan karena pasar finansial Indonesia kian mengetat akibat kenaikan suku bunga acuan, BI 7-Days Reverse Repo Rate (7DRRR), yang merespons pengetatan likuiditas AS.
Analis senior Moody’s Investors Service, Anushka Shah, menambahkan pertumbuhan ekonomi dunia, terutama pada negara yang bergantung pada perdagangan internasional, akan melambat pada 2019 dan 2020. Bahkan, dia menilai Indonesia juga akan terdampak oleh ketegangan perdagangan global. “Kete­gangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan mengganggu kawasan Asia. Indonesia pun akan terkena dampak tidak langsungnya,” kata Shah, belum lama ini.
Moody’s memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara berkembang mencapai 4,6 persen pada 2019, sedangkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8 jauh, jauh lebih rendah daripada perkiraan pemerintah sebesar 5,3 persen.
Sisi Penawaran
Sementara itu, ekonom Indef, Achmad Heri Firdaus, mengemukakan selain perlambatan konsumsi, stagnasi pertumbuhan juga disebab­kan oleh tidak adanya penetrasi di sisi suplai. Padahal, kekuatan perekonomian sebuah neg­ara adalah di sisi permintaan dan penawaran.
Demand kita bisa dikatakan sudah oke, meskipun ada perlambatan. Tapi, di sisi supply bermasalah,” jelas dia.
Menurut Heri, pemerintah sebenarnya se­dang berupaya memperbaiki sisi penawaran, yaitu dengan mengeluarkan serangkaian paket kebijakan ekonomi untuk menarik investor.
Dia menegaskan, selama Indonesia masih mengandalkan konsumsi dan ekspor berupa komoditas mentah, maka ekonomi sulit tum­buh tinggi. Untuk itu, pemerintah sebaiknya juga segera memperbaiki sisi penawaran, se­hingga nanti akan berbuah pada pertumbu­han ekspor. “Ada belanja pemerintah. Lakukan belanja yang efektif dalam mendorong suplai. Artinya, produktif lah,” tukas Heri.
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

IDUL FITRI 1446 H

IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support