![]() |
| Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Pol Sahat Harianja. |
JAKARTA-Sebanyak 6 orang anggota Disaster Victim Identification (DVI)
Mabes Polri dikirim ke RS Bhayangkara Medan, Sabtu (22/6). Mereka akan
membantu proses identifikasi 30 korban kebakaran pabrik mancis atau
korek gas di Langkat, Sumut, Jumat (21/6).
"Yang dikirim adalah ahli DNA, ahli gigi forensik dan ahli-ahli
lainnya untuk mendukung kegiatan yang dilakukan Polda Sumut," kata Kabid
Dokkes Polda Sumut Kombes Pol Sahat Harianja di RS Bhayangkara Medan,
Sabtu (22/6).
Bantuan dari tenaga ahli dari Mabes Polri ini sangat diperlukan
mengingat kondisi korban yang sulit dikenali. Sejauh ini baru 28
keluarga yang datang ke posko antemortem dan data korban sebelum
meninggal dunia. Sahat berharap 2 keluarga lainnya segera memberikan
data-data itu.
"Kondisi korban secara visual sulit diidentifikasi. Sidik jari juga
sulit. Kita fokus kepada identifikasi gigi dan DNA. Data primer
identifikasi itu kan sidik jari, gigi dan DNA," jelasnya.
Sahat memaparkan, proses identifikasi sejauh ini lancar. Tidak ada
kendala berarti, namun mereka tetap harus berhati-hati dan harus bekerja
sesuai standar internasional.
Mengenai anak-anak yang menjadi korban, dia mengatakan, jumlahnya
sesuai yang disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, yakni 6
orang.
"Secara kasat mata kita lihat ini anak-anak, tapi kita harus tetap
melakukan identifikasi sesuai standar DVI internasional, yakni
menggunakan data primer maupun sekunder," tegas Sahat.
Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di pabrik home industry mancis
atau korek gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejp,
Kecamatan Binjai, Langkat, Sumut, Jumat (21/6) siang. Sebanyak 30 orang
tewas, mengenaskan dalam peristiwa ini. Enam di antara korban adalah
anak-anak, sisanya perempuan pekerja di pabrik itu.
Seluruh korban terkurung di dalam bangunan yang terbakar. Tubuh mereka hangus dan sulit dikenali.







0 comments:
Post a Comment