SERANG-Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres)
priode 2019-2024, yang menyebabkan tragedi kerusuhan pada 22 Mei 2019.
Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menilai peristiwa biasa dalam
demokrasi. Dengan demikian, tidak perlu dibesar-besarkan. Terlepas dari
itu, himbauan anti kerusuhan menurutnya tidak peru dilakukan. Sebab,
lanjut WH, masyarakat bakal sadar dengan sendirinya.
“Apalagi, sekarang sudah memasuki
Mahkamah Konstitusi (MK). Semua keputusan MK, saya yakin akan diterima
masyarakat. Jadi tidak perlu di himbau dan di panas-panasin. Biar semua
sadar sendiri,” ungkapnya seusai halal bi halal di Gedung MUI Banten,
Senin (24/06/2019).
WH juga menjelaskan, bahwa tujuan utama
dalam Pilpres priode 2019-2024 adalah menguatkan rasa persatuan dan
kesatuan umat, dalam merajut Kebhinekaan pasca kerusuhan pemilu seusai
pemilu.
“Saya kira, istilah 01, 02, dan lainnya sudah tidak ada. Kita sekarang 03 yaitu, menjaga Persatuan Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi
Banten, KH. M Romli menyatakan, untuk meningkatkan jalinan silaturahmi
dan meningkatkan ukhwah islamiyyah dengan ulama dan umaro se-Provinsi
Banten, diperlukan kebersamaan.
“Maka itu, kegiatan kali ini untuk
mempererat hubungan silaturahmi dalam rangka meningkatkan keakraban dan
kekeluargaan antara Pemerintah Provinsi Banten dengan unsur Forkompinda,
Para Ulama, Tokoh Agama, Ormas Islam dan Tokoh Lintas agama,” tandasnya







0 comments:
Post a Comment