CILEGON – Manejemen PT Krakatau Steel (KS) mengklaim
bahwa program restrukturisasi agar kinerja perusahaan baja itu dapat
kembali sehat dan berdaya saing. Restrukturisasi perusahaan yang
dijalankan meliputi restrukturisasi utang, restrukturisasi bisnis, dan
restrukturisasi organisasi.
Restrukturisasi ini bertujuan agar PT Krakatau Steel lebih efisien
dan kompetitif di tengah persaingan industri baja global yang sangat
kompetitif.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah penjualan aset-aset non core,
perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta
pelepasan unit kerja yang semula bersifat cost center yang hanya
melayani induk perusahaan (KS) menjadi bagian dari pengembangan bisnis
anak perusahaan sehingga bersifat profit center. Program ini disebut
juga cost to profit center.
Direktur Utama PT KS Silmy Karim mengatakan, dalam hal menjalankan
perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha KS Group. Program ini
akan membuat unit-unit kerja di internal perusahaan akan lebih optimal
sehingga mampu menjalankan bisnis secara efisien dan lebih produktif.
Sementara anak perusahaan yang mendapat tambahan karyawan dari KS
akan dapat mengembangkan bisnisnya untuk mendapatkan pasar dan
pendapatan baru dari luar KS Group.
“Saya mengajak seluruh anak usaha KS untuk bersama-sama menyelamatkan
bisnis baja KS karena untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu
mengedepankan semangat gotong-royong dan kebersamaan semua pihak,” ujar
Silmy melalui siaran tertulis, Selasa (2/7/2019).
Ia menyadari terkait program restrukturisasi dan transformasi
perusahaan ini tidak akan bisa menyenangkan semua pihak. Akan tetapi,
manejemen menjamin program ini dilakukan sesuai dengan aturan
perundangan.
“Jadi tidak benar ada PHK massal kepada karyawan Krakatau Steel.
Restrukturisasi organisasi tidak selalu identik dengan Pemutusan
Hubungan Kerja, ada banyak cara dalam perampingan struktur organisasi,”
ungkap Silmy.
Manajemen terus mengupayakan komunikasi yang harmonis dengan
stakeholder terkait, khususnya serikat dan karyawan, pemerintah baik
pusat maupun daerah, Kementerian BUMN, dan pihak-pihak lain yang terkait
dalam menjalankan program restrukturisasi ini.
Silmy menambahkan, bahwa program ini perlu dilakukan guna
menyelamatkan PT KS yang merupakan produsen baja nasional yang memiliki
aspek strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, sebagai tulang
punggung industri dan pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan
di Indonesia.
Selain itu diharapkan dengan program ini, PT Krakatau Steel akan
lebih lincah dalam pengembangan bisnis dan pasarnya di masa mendatang.







0 comments:
Post a Comment