SERANG – Ada yang berbeda dengan acara Seputar
Pengenalan Organisasi Kampus (SPOK) yang dilaksanakan BEM FKIP Untirta
kali ini. Biasanya narasumber yang diundang adalah para pejabat publik
setingkat walikota, gubernur bahkan menteri.
Pada pengenalan kampus tahun ini, BEM FKIP Untirta mengundang seorang
Kepala Desa Warungbanten, Kabupaten Lebak, bernama Ruhandi.
Ruhandi adalah salah seorang Kepala Desa yang masih berusia 30-an
tahun. Di tangannya, Desa Warungbanten melaju pesat dan beberapa kali
pernah mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Salah satunya adalah
penghargaan Desa Prakarsa dan Inovasi Terbaik dari Kemendes RI dan
penghargaan dari Kemdikbud RI sebagai TBM Kreatif.
Pada kuliah umum tersebut, Ruhandi membeberkan resep bagaimana
desanya berdaya. “Ada dua program besar yang saya hadirkan di dalam
kegiatan di desa yaitu pengembangan fisik dan Sumber Daya Manusia. Kunci
dari pengembangan desa itu kuncinya adalah literasi. Saya mendorong
desa membuat Taman Baca Kuli Maca yang relawannya berasal dari kampung,”
ungkapnya, Jumat (16/8/2019).
Dengan mengakses bahan bacaan, sambung dia, maka masyarakat
mendapatkan ilmu pengetahuan. Selain itu manfaatkan jejaring. “Kami
walaupun berada di pelosok desa tetapi sering didatangi oleh Komunitas
Motor Literasi dan Forum TBM sehingga buku-buku tidak kekurangan,”
tambahnya.
Ruhandi menjelaskan bahwa harus banyak anak-anak muda yang kembali ke
kampung untuk ikut terlibat di dalam pembangunan desa. Untuk mengajak
anak muda kembali ke kampung, maka Ruhandi memfasilitasi
kegiatan-kegiatan inovatif seperti pelatihan-pelatihan bertani yang
mengasyikan dan ekonomi kreatif lainnya.
“Sudah saatnya nanti ketika mahasiswa selesai kuliah dari Untirta,
jangan lupa pulang dan bangun desa, karena pembangunan desa ini akan
lebih kuat ketika kita membangun mulai dari desa” katanya.
Pada acara pengenalan kampus ini, Ahmad Fauzan, Ketua BEM FKIP
Untirta menjelaskan bahwa mereka sengaja mengundang sosok Jaro Ruhandi
agar menjadi inspirasi sekaligus pemicu bahwa mahasiswa bisa berbuat
sesuatu untuk kampung halamannya. Pada acara tersebut, sebagai komitmen
ikut terlibat dalam gerakan literasi, mahasiswa FKIP Untirra juga
mendonasikan buku-buku bacaan untuk pengembangan TBM di Banten Selatan
yang diserahkan secara simbolik kepada Motor Literasi.







0 comments:
Post a Comment