Wednesday, 14 August 2019

Perlambatan Singapura Sinyal Resesi Global Makin Nyata


JAKARTA – Resesi ekonomi global dinilai sudah makin nyata. Indikasi itu terlihat dari perlambatan ekonomi Singapura yang menjadi barometer per­dagangan dunia. Bahkan, Negeri Jiran itu diperkirakan memasuki resesi pada kuartal ketiga 2019 akibat perang da­gang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang terus mengguncang eko­nomi negara tersebut.
Terkait dengan dampak perang da­gang, konsultan keuangan global Mc Kinsey & Company beberapa waktu lalu juga mengingatkan agar negara Asia mewaspadai risiko terulangnya krisis keuangan 1997 menyusul tingginya ting­kat utang luar negeri (ULN).
Mengenai kinerja ekonomi Singapura, South China Morning Post (SCMP), Sela­sa (13/8), mewartakan, setelah pertum­buhan kuartal II-2019 dipastikan turun 3,3 persen, ekonomi Singapura diper­kirakan memasuki resesi pada kuartal III- 2019. Laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan besar, yakni 3,8 persen dalam tiga bulan pertama 2019, dan pertum­buhan kuartalan terburuk yang pernah dialami negara itu selama tujuh tahun.
Secara tahunan, ekonomi Singapu­ra hanya tumbuh 0,1 persen atau turun dari 1,1 persen pada kuartal pertama. Ini menandai tingkat pertumbuhan pa­ling lambat sejak krisis keuangan global 2008. Sektor yang mencatatkan kinerja terburuk antara lain manufaktur, mero­sot 3,1 persen, serta perdagangan grosir dan eceran yang turun 3,2 persen.
“Singapura adalah acuan untuk per­lambatan perdagangan global. Dengan segala sesuatu yang kita lihat, sangat mungkin bahwa akan ada resesi di kuar­tal ketiga tahun ini,” kata ekonom Asia- Pasifik dari perusahaan asuransi Coface, Carlos Casanova.
Jika pertumbuhan triwulanan Singa­pura tetap negatif pada kuartal ketiga tahun ini, berarti negara seluas kota itu telah memasuki resesi teknis, sebuah skenario yang menurut data lain sema­kin mungkin terjadi.
Singapura secara drastis menurun­kan prakiraan pertumbuhan tahun ini. Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) memperkirakan per­tumbuhan antara 0,0 hingga 1,0 persen, atau merosot tajam dibandingkan predik­si tahunan sebelumnya antara 1,5 sampai 2,5 persen. Pada Juli lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas perkiraan pertumbuhan 2019 Singapura menjadi 2 persen dari 2,3 persen.
MTI mengatakan sebagian penu­runan itu disebabkan meningkatnya konflik perdagangan AS-Tiongkok da­lam beberapa bulan terakhir. Ekonomi Tiongkok dilaporkan mencetak rekor pertumbuhan terendah pada kuartal ke­dua, sebesar 6,2 persen, sejalan dengan kemerosotan Singapura.
Krisis Utang
Sementara itu, McKinsey & Co da­lam laporan “Signs of Stress in The Asian Financial System” mengungkap­kan bahwa 25 persen utang swasta valas jangka panjang di Indonesia memiliki rasio penutupan bunga (interest cover­age ratio/ICR) kurang dari 1,5 kali.
Posisi itu terhitung rawan karena itu berarti perseroan menggunakan mayo­ritas labanya untuk membayar utang. Indonesia bersama Australia, Tiongkok, Hong Kong, dan India masuk dalam kategori itu. Utang tersebut kebanyakan berasal dari sektor utilitas seperti pem­bangkit listrik dan jalan tol, dengan por­si 62 persen. Sektor energi dan bahan mentah menyusul dengan porsi ma­sing-masing 11 persen dan 10 persen.
“Kini, media keuangan dan pengamat bertanya-tanya apakah kenaikan ting­kat utang di Asia bisa memicu krisis yang baru. Sayangnya, tanda-tandanya terlihat mengancam, dan kesehatan sektor ke­uangan dan sektor riil sedang memburuk,” tulis Senior Partner McKinsey Joydeep Sengupta dan Archana Seshadrinathan, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa.
Dampak tingkat utang korporasi dan utang rumah tangga yang tinggi terlihat di Indonesia, Tiongkok, India, dan Thai­land. Bahkan, tingkat utang Indonesia yang berdenominasi dollar AS menca­pai 50 persen dari porsi utang yang ada, atau jauh di atas rata-rata kawasan sebe­sar 25 persen.
Sebelumnya dikabarkan, gejala kri­sis akibat ekonomi yang dipompa oleh utang juga dialami Indonesia. Bahkan ekonom senior, Rizal Ramli, menyebut­kan hampir seperempat perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu faktor yang dapat memicu krisis tahun depan. Sebab, se­banyak 24 persen emiten tersebut me­rupakan perusahaan ‘zombie’ karena hanya mengandalkan sistem pembiaya­an kembali (refinancing). SB/YK/WP
Share:

0 comments:

Post a Comment

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

SELAMAT HARI JADI KOTA TANGSEL

SELAMAT HARI JADI KOTA  TANGSEL

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support