JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan memberikan
apresiasi kepada 74 ikon yang dinilai berprestasi sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan dan kegiatan keseharian. Ini
dilakukan karena kurangnya sosok-sosok teladan yang diangkat di ruang
publik. Saat ini publik butuh banyak sosok teladan.
“Kami berharap apresiasi terhadap saudara kita yang berprestasi di
bidang mereka masing-masing ini bisa diteladani. Mereka mulai dari
olahraga, sains, penggerak sosial, dan seterusnya itu bisa menjadi
bagian dari upaya mengangkat contoh-contoh yang positif di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Plt Kepala BPIP, Hariyono, di
Jakarta, Selasa (13/8).
Dengan contoh-contoh yang positif dan patut diteladani ini, BPIP
berharap masyarakat merasa punya harapan akan Pancasila. Apalagi melihat
pemberitaan yang muncul di masyarakat saat ini justru adalah berita
pesimisme akan Pancasila.
Menurut Hariyono, Pancasila sejak awal itu diinginkan menjadi
sebuah ideologi harapan, ideologi yang bisa membangun kebangsaan yang
sehat, di mana antar sesama warga tidak saling mendestruksi elemen
lain. Sesama warga mestinya saling memotivasi, mengapresiasi untuk
mencapai tujuan bersama ke depan.
“Dengan begitu kami berasumsi bahwa yang namanya orang Pancasilais
bukan hanya orang yang mampu menciptakan toleransi, kedamaian, dan
kerukunan saja. Seorang Pancasilais juga orang-orang yang berprestasi,
tidak hanya di bidang sosial tapi juga di semua bidang,” kata Hariyono.
Penelusuran Panjang
Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina menambahkan
pemberian apresiasi kepada 74 ikon prestasi Pancasila dalam kategori
sains & inovasi, olahraga, seni budaya & bidang kreatif, dan social entrepreneur,
ini dilakukan setelah penelusuran yang panjang. Data para nominator
didapatkan dari beberapa pihak, Kementerian dan Lembaga serta
ditelusuri jejak digitalnya.
“Jadi setelah kami buka database yang kami punya kemudian
kami juga lihat dari beberapa media yang ada. Kami bersurat kepada
Kementerian/Lembaga (K/L). Bergotong-royong dan ada usulan-usulan dari
K/L mencalonkan nominator-nominator, sehingga menambah database yang kami miliki,” kata Rima.
Rima mengatakan penerima dari 74 ikon prestasi Pancasila, umur
termuda didapatkan atlit catur cilik, Samantha Edithso (11 tahun),
sedangkan nominator tertua didapatkan oleh guru besar dan aktivis
perempuan, Saparinah Sadli (96 tahun). Menjadi inspirasi tiada batas
usia untuk tetap berkarya bahkan menginspirasi generasi-generasi muda
Indonesia.
“Tadi dikatakan 11 tahun itu masih labil. Justru karena masih labil kok ini
berprestasi. Ini bisa memberikan inspirasi yang lain. Pada usia labil
pun bisa memberikan contoh bagi teman-temannya. Demikian juga yang usia
mapan, 96 tahun tahun. Pada usia 96 tahun yang biasanya santai dengan
keluarga fokusnya, ini masih tetap memikirkan Indonesia,” kata Rima.
Rima menjelaskan mereka yang memperoleh apresiasi ini akan
ditindaklanjuti dan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang bisa
memberikan keteladanan kepada masyarakat lain.
Perlu diketahui, pemberian apresiasi prestasi Pancasila tahun 2019
ini akan dilaksanakan di Tjolo Madoe, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Tidak hanya pemberian apresiasi, terdapat rangkaian kegiatan di Solo dan
sekitarnya pada 19-21 Agustus 2019.







0 comments:
Post a Comment