![]() |
JAKARTA – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) secara resmi me-launching supermal
pangan pertama di Indonesia dengan nama PangananDotCom. Selain untuk
membantu penyediaan pangan berkualitas dan murah bagi masyarakat,
peluncuran pasar online itu sebagai bagian dari strategi lembaga stabilisator pangan tersebut untuk bersaing di pasar komersial.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menegaskan bisnis Bulog dibagi
dua, 50 persennya untuk penugasan pemerintah (PSO) dan 50 persen lainnya
untuk pasar komersial.
“Kita bisa bersaing di pasar komersial. Dari sisi harga, kualitas dan
pelayanan kita unggul,” tegas Budi dalam acara peluncuran Supermal
Pangan Bulog, di Jakarta, Selasa (26/11).
PangananDotcom diharapkan menjadi king market atau supermal bahan pangan online yang
terbesar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat mendapatkan bahan
pangan dan kebutuhan sehari-hari dengan mudah dengan biaya pengiriman
yang murah. Dirinya berharap agar skema bisnis baru ini bisa beroperasi
di seluruh daerah di Indonesia, terutama di wilayah yang terkoneksi
dengan internet.
Selain memperkuat pasar komersial PangananDotCom juga diciptakan
sebagai upaya Bulog untuk menyukseskan program bantuan pangan pemerintah
melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Kiranya penerima bantuan dapat memperoleh bahan pangan dengan mudah
dan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia,” imbuh Buwas.
Gandeng Mitra
Acara peresmian ini digelar di Kompleks Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ini melanjutkan acara soft launching pada
Agustus lalu. Selain Buwas, dalam acara itu hadir pula mitra dari
bank-bank BUMN serta pihak swasta. Dari pihak swasta ada Executive
Chairman DNR Corporation yang juga sebagai President Director PT
Istoreisend Elogistic Indonesia, Rudy Tanoesoedibjo, Director PT Shopee
Internasional Indonesia, Handhika Jahja, Presiden Director PT JNE
Indonesia, Mohamad Feriadi, serta ratusan stakeholder lainnya.
Mitra yang hadir tersebut berkolaborasi dengan Bulog pada platform e-commerce PangananDotCom. Kolaborasi ini dibangun atas dasar pengamatan pada platform e-commerce,
dengan mempertimbangkan tantangan bisnis pangan yang dihadapi.
Tantangan itu seperti bahan pokok makanan kurang efisien karena
infrastruktur yang kurang baik, kondisi tata letak geografis Indonesia
yang terdiri dari 17 ribu pulau yang membentang, sehingga menimbulkan
harga ongkos kirim mahal, waktu pengiriman yang lama serta variasi yang
kurang lengkap.
Bulog berharap kolaborasi ini dapat menjadi solusi praktis dalam
memenuhi kebutuhan belanja sembako bagi masyarakat Indonesia. Bahkan
hingga seluruh pelosok daerah.
“Daerah yang ada internetnya kita jual melalui supermal ini, tetapi
yang tidak, kita tetap gunakan cara konvensional. Kita juga akan bekerja
sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi,” kata Buwas.
Produk Baru
Bulog juga memperkenalkan 50 merek beras baru dengan berbagai macam
kualitas seperti premium dan medium maupun beras khusus seperti beras
merah, beras hitam, beras lokal daerah, dan beras organik. Bulog juga
memperkenalkan beras fortifikasi yang dilengkapi dengan delapan
kandungan nutrisi dan merupakan salah satu upaya Bulog untuk mendukung
program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat dan mengentaskan stunting.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja
Sama antara Bulog dengan BRI tentang Paket Natura Karyawan BRI seluruh
Indonesia. Lalu, ada juga kerja sama Bulog dengan BNI tentang Pengadaan
Komoditas untuk Program “Healthy Lifestyle for Hi-Movers”. Ini
penyediaan paket pangan untuk 25.010 pegawai BNI di seluruh Indonesia.
Khusus untuk wilayah Jabodetabek, program ini melibatkan
PangananDotCom. Buwas juga tengah berupaya agar Polri, TNI, dan
Aparatur Sipil Negara (ASN) segera menggunakan beras Bulog.
“Dulu Polri tidak terima beras kita karena kualitas buruk, sekarang kualitasnya sudah bagus,” tegasnya.







0 comments:
Post a Comment