![]() |
SERANG, (KB).- Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten
Muhsinin berjanji akan memperjuangkan honorarium guru madrasah diniyah
yang selama 19 tahun sejak Provinsi Banten berdiri belum pernah
diberikan. Hal itu diungkapkan saat dirinya menggelar reses di Pondok
Pesantren Modern Daar Et Taqwa di Kampung Cigodeg, Desa Tambiluk,
Kecamatan Petir, Jumat (22/11/2019).
Hadir pada acara tersebut tokoh masyarakat Ustaz Halimi, Ketua Forum
Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Serang Aminudin, Ketua
MUI Kecamatan Petir Sugiri dan puluhan guru madrasah Diniyah dari
Kecamatan Petir dan Cikeusal.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten Muhsinin mengatakan, dirinya
sudah berjanji akan mendatangi para ustaz dan guru madrasah diniyah
karena merupakan mayoritas pendukungnya. “Saya akan terus kunjungi
seluruh kecamatan. Setiap reses yang didahulukan ustaz karena saya tidak
akan tinggalkan guru diniyah,” ujarnya kepada Kabar Banten di lokasi.
Politisi Golkar itu akan memperjuangkan honor guru madrasah diniyah
di Provinsi Banten. Sebab selama 19 tahun Banten berdiri, guru madrasah
diniyah belum pernah merasakan APBD untuk honorarium mereka. “Ini sudah
langkah awal saya perjuangkan di Banten,” ucapnya.
Di Kabupaten Serang, dirinya mengaku sudah berhasil memperjuangkan
honorarium untuk para guru madrasah diniyah, meskipun besaran tidak
seberapa. “Kalau idealnya mah semua inginnya besar minimal Rp 500 ribu
dari Banten. Kalau Kabupaten Serang Rp 200 ribu. Karena di Kabupaten
Serang ada 6.180 guru madrasah diniyah,” ujarnya.
Sementara se Provinsi Banten ada sekitar 40 ribu guru madrasah
diniyah yang tersebar di 8 kabupaten/kota. “Kalau madrasah ada 20 ribu,
dapatnya Rp 500 ribu sudah lumayan. Minimal rata-rata Rp 10 miliar (per
kabupaten/kota) berarti hanya Rp 80 miliar, itu kecil untuk provinsi.
Nanti diklasifikasi untuk Cilegon dan Kota Serang kecil. Mulai 2021 ini.
Kalau ini (tahun 2020) sudah ketinggalan tapi saya sudah suarakan,”
tuturnya.
Ketua FKDT Kabupaten Serang Aminudin menyampaikan terima kasih kepada
Muhsinin yang memberikan perhatian terhadap madrasah diniyah. “Memang
perlu berharap dewan benar-benar perhatikan. Sedangkan untuk provinsi
dari zaman pak Rano sampai sekarang diniyah belum dapat perhatian,”
ujarnya.
Oleh karena itu kata dia, ketika ada dewan asal kabupaten yang
perhatian pada diniyah akan terus dikejar agar bisa tersentuh oleh
Provinsi Banten. “Besarnya dari Kabupaten Serang Rp 200 ribu, mudah
mudahan dari provinsi Rp 500 ribu, enggak usah muluk-muluk,” katanya.
Menurutnya, perhatian tersebut sangat penting karena guru madrasah
diniyah turut berperan mencerdaskan bangsa. Banyak orang bisa membaca
Alquran, mengetahui ilmu agama, fikih dan lainnya karena ada Diniyah.
“Saya mohon provinsi jangan melihat saja tapi berikan bantuan,”
ucapnya.*







0 comments:
Post a Comment